Sigi, MINA – Wakil Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Paulina mengintruksikan kepada sekolah-sekolah di wilayahnya untuk mengajak para siswanya untuk masuk sekolah pada Senin (15/10) mendatang pasca gempa dan tsunami akhir September lalu.
“Meski belum maksimal, kami instruksikan sekolah supaya memulai kegiatan mengajar Senin mendatang,”kata Paulina pada rapat koordinasi bersama para relawan di Kab. Sigi, Jumat (12/10). Demikian laporan tertulis wartawan MINA Widi Kusnadi langsung dari lokasi.
Paulina mengakui, sekolah-sekolah yang rusak sangat membutuhkan tenda darurat untuk kegiatan belajar. Sementara untuk gedung-gedung sekolah yang rusak diinfentarisir untuk diupayakan pembangunan kembali.
Sementara itu, untuk wilayah Kulawi yang hingga saat ini belum bisa diakses lewat jalur darat diupayakan masuk bantuannya melalui jalur udara.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Paulina menambahkan, prioritas materi pembelajaran saat ini adalah trauma healing supaya dapat mengurangi trauma para siswa terhadap gempa dan tsunami.
“Oleh karena itu, kami masih membutuhkan bantuan relawan untuk materi trauma healing itu,” katanya.
Trauma healing saat ini sangat dibutuhkan oleh masyatakat terutama siswa pasca musibah gempa. Hal itu untuk mengurangi trauma mereka sehingga dapat memulai aktifitas dengan maksimal dengan tidak mengingat lagi kesedihan yang dialami akibat gempa.
Gempa yang mengguncang Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 telah menyebabkan sekitar 186 ribu peserta didik di 1.724 satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK terdampak.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sementara itu, hingga saat ini teridentifikasi 22 guru yang meninggal dan 14 orang hilang. Sedangkan kondisi terkini siswa, guru dan pegawai dinas pendidikan masih mengungsi di gunung dan mengungsi ke luar Sulawesi Tengah. (L/P2/Sj)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September