Jakarta, 16 Rajab 1435/15 Mei 2014 (MINA) – Wakil Menteri Parekraf (Parawisa Ekonomi Kreatif), Sapta Nirwandar optimis mengenai pengembagan wisata muslim untuk menggaet turis dari mancanegara.
Mayoritas penduduk Indonesia, menurut dia, adalah Muslim yang memegang prinsip persaudaraan. Dengan prinsip persaudaraan ini, masyarakat Indonesia akan dengan senang hati melayani para turis dengan baik.
“Secara umum sikap ramahtamah kita bagus dan diakui,” kata Sapta, seperti dilaporkan PKES (Pusat Keuangan Ekonomi Syariah) dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Kamis.
Ditunjuknya Indonesia sebagai negera pertama yang menyelenggarakan forum internasional dalam kaitannya dengan wisata Islami merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Penunjukkan ini atas persetujuan mayoritas negara-negara anggota OKI.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Pada forum Internasional nanti yang bertema “The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism” yang akan diadakan tanggal 2 sampai 3 Juni mendatang, Kemenparekraf akan mengundang 57 negara dari negara yang tergabung dalam OIC (Organisation of Islamic Cooperation).
Tercatat hamipir 90 persen penduduk Indonesia adalah muslim. Kebutuhan konsumsi makanan dan wisata harus terpenuhi dan memenuhi kriteria kehalalan produknya. Oleh karena itu sistem syariah berkembang sangat pesat dengan tingkat permintaan yang tinggi.
Menurut catatan, beberapa tahun lalu McDonald, sebelum memiliki sertifikasi, jumlah konsumen hanya 70 juta orang. Setelah mendapat sertifikasi halal, konsumen meningkaat hingga mencapai 150 juta orang. Sejumlah perusahaan juga mendapatkan ‘brand image’ yang tinggi di masyarakat sesudah mendapat sertifikasi halal. Sehingga tahun 2012 Indonesia mendapat julukan sebagai negara berlabel “Good Quality Food”.
Menurut pernyataan tersebut menyebutkan bahwa, Selain potensi halal food, Indonesia juga memiliki berbagai objek wisata sebagai destinasi syariah. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mendapat peringkat ke lima sebagai negara dengan para traveller dunia yang datang.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Indonesia tidak boleh kalah dengan negara Korea yang sudah mengklasifikasikan halal fooddan destinasi syariah. Padahal negara Korea 97,5 persennya beragama Buddha dan 2,5 persennya lain-lain” tambahnya.
Dengan diadakannya The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism, Indonesia akan mempromosikan berbagai objek wisata yang ada dan diharapkan dapat menjalin kerjasama antar negara OKI. (T/P010/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain