Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita Syarikat Islam Mengutuk Israel Serang Anak dan Wanita Tak Berdaya

Rana Setiawan - Selasa, 24 Oktober 2023 - 05:13 WIB

Selasa, 24 Oktober 2023 - 05:13 WIB

11 Views

Jakarta, MINA – Pengurus Pusat (PP) Wanita Syarikat Islam mengutuk keras tindakan keji Israel yang melakukan penyerangan di Jalur Gaza tanpa pandang bulu.

Ketum PP Wanita Syarikat Islam, Prof.Dr. Valina Singka Subekti, M.Si mengatakan, ketidakadilan yang dialami oleh Palestina sudah teramat pedih. Pendudukan Israel yang berlangsung sejak 1947 berdampak nyata bagi warga Palestina.

“Warga Palestina harus menderita dengan kehilangan tempat tinggal bahkan hak dasar untuk hidup pun semakin sulit akibat serangan Israel yang membabi buta,” jelas dia.

Bahkan sejatinya penyerangan oleh sekelompok pejuang di Jalur Gaza adalah sebagai upaya melepaskan diri dari jeratan Israel, Sabtu (7/10/2023) lalu diartikan oleh Israel dan negara pendukungnya sebagai sebuah agresi kepada mereka. Sebaliknya penyerangan Israel kepada Palestina tak pernah dipandang sebagai sebuah penjajahan.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

“Hingga detik ini penyerangan Israel kepada Palestina berpuluh tahun tidak mendapat dukungan yang adil dari banyak negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan lain-lain,” jelas Valina.

Tak hanya kehilangan tempat tinggal pelanggaran Israel lainnya pun terjadi dengan menjadikan Palestina penjara terbesar di dunia. Mereka menutup jalur Gaza dampaknya distribusi makanan, minuman, obat-obatan dan bahan bakar terhambat.

WSI sebagai organisasi yang sangat memperhatikan hak asasi perempuan dan anak-anak turut prihatin atas semakin banyaknya korban yang meninggal dunia terutama perempuan dan anak-anak terutama di wilayah jalur Gaza.

“Sebelumnya Presiden pun telah menyebutkan bahwa tindak kekerasan yang terjadi di Gaza adalah pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, sejalan dengan itu kami menegaskan bahwa apa yang dilakukan Israel adalah sebuah kejahatan perang,” pungkasnya.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Untuk itu WSI menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian pertikaian Israel dan Palestina sesuai azas keadilan. WSI juga berharap dunia dapat mengakui kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara.

Sejak penyerangan pertama, Sabtu (7/10/2023) lalu, Israel tak hanya menyasar kelompok pejuang Hamas tetapi juga rumah penduduk, rumah sakit dan tempat ibadah. Di dalamnya jelas terdapat pengungsi warga Palestina mayoritas wanita dan anak-anak.

Bersumber dari kantor berita Palestina WAFA, hingga, Senin (23/10), jumlah anak-anak yang terbunuh di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejauh ini mencapai 1.903 dari total korban tewas, sedangkan jumlah perempuan yang terbunuh mencapai 1.024 orang, dan jumlah lansia yang terbunuh mencapai 187 orang.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Rekomendasi untuk Anda