Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI Ma’ruf menyambut, baik upaya menggali dan merevitalisasi pemikiran ulama nusantara Syeikh Nawawi al-Bantani agar sesuai tuntutan zaman.
Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya secara daring pada acara webinar internasional bertajuk “Syeikh Nawawi al-Bantani di Mata Ulana Hijaz dan Mesir” di Jakarta, Sabtu (23/7).
“Saya menyambut baik dilaksanakannya acara ini, yang merupakan upaya untuk menggali dan merevitalisasi pemikiran Syeikh Nawawi al-Bantani,” kata Wapres.
Wapres menyampaikan, kebanggaan pada Syeikh Nawawi yang menjadi grand syeikh di Masjidil Haram pada medio tahun 1800-an, seyogyanya diwujudkan dalam upaya menggali, membangun serta merumuskan kembali pemikiran-pemikiran Syeikh Nawawi yang relevan dengan tuntutan perkembangan zaman.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
“Saya berharap seluruh peserta webinar dapat memberikan gagasan-gagasan terbaiknya agar selanjutnya dapat memberi kemanfaatan yang lebih luas dalam konteks pembangunan umat dan dunia,” ujar Wapres.
Ia mengatakan, Syeikh Nawawi juga sangat progresif dalam menetapkan hukum agama. Misalnya dalam hal terdapat pendapat ulama sebelumnya, tapi pendapat tersebut dipandang tidak tepat lagi, maka pendapat itu dikaji ulang, dan dirumuskan hukum baru yang lebih sesuai dengan konteks.
Wapres memberi contoh, dalam hal pengalokasian dana zakat, di mana para ulama syafi’iyah menyatakan harus dialokasikan secara merata kepada delapan ashnaf.
Namun, Syeikh Nawawi mengatakan atau berpandangan bahwa pendapat ini sulit untuk diterapkan saat ini, sebab tidak semua daerah bisa menerapkannya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Oleh karenanya, dalam konteks saat ini diperbolehkan mengalokasikan dana zakat hanya kepada tiga ashnaf saja. Bahkan beliau menyatakan seandainya imam as-Syafii masih hidup tentu akan memfatwakan seperti itu juga,” terang Wapres. (L/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan