Wapres Ajak Masyarakat Cianjur Bangkit

Cianjur, MINA – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak masyarakat Cianjur, Jawa Barat, untuk bangkit dan membangun optimisme, khususnya pasca musibah gempa.

“Allah Subhanahu Wa Ta’ala menguji hamba-Nya melalui dua hal, kesenangan dan musibah.  Di balik dua kejadian tersebut, tersimpan makna yang ingin Allah ajarkan kepada umat-Nya,” demikian Ma’ruf Amin saat menghadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa sebagai Momentum Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, (19/2).

Oleh karena itu, manusia harus tetap optimis menghadapi segala macam ujian yang diberikan seraya meminta pertolongan-Nya.

“Masyarakat juga jangan menyerah saja, jangan lemah. Kita memang minta tolong kepada Allah, kata Nabi tapi jangan lemah. Kita harus semangat, harus bangkit. Jangan pemerintah yang semangat rakyatnya tidak semangat, harus sama-sama semangat. Ayo kita bangun, harus membangun optimisme,” imbaunya.

Sebagai contoh, Wapres menambahkan, optimisme dapat diimplementasikan salah satunya dengan mencari kebaikan dalam sebuah ujian. Dengan demikian, upaya perbaikan yang dilakukan pun dapat berfokus pada manfaat untuk sesama.

“Pemerintah memang bertugas terus melakukan upaya-upaya sesuai dengan prinsip yang diajarkan dalam Islam yaitu membangun kemaslahatan dan menghilangkan kerusakan. Yang kerusakan dihindari, dihilangkan, yang maslahat dibangun mana yang memberi manfaat kepada masyarakat, terus dibangun,” imbaunya.

Namun, Wapres juga mengingatkan bahwa semua upaya untuk membawa kemaslahatan yang dilakukan memiliki tantangan.

“Tapi kan tantangannya banyak, tidak mudah seperti membalik tangan gini langsung jadi, itu kehendak Allah,” imbuh Wapres.

Sebagai contoh, tambahnya, di tengah upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah, Allah memberikan cobaan berupa pandemi Covid-19 di mana sebagian besar anggaran pembangunan harus direlokasi untuk menangani dampak yang timbul.

“Berapa ratus triliun rupiah pemerintah habis untuk menanggulangi ini, untuk ekonominya, untuk kesehatannya, untuk vaksinasi. Untuk apa itu? Yaitu menghilangkan mafsadah (kerusakan) harus didahulukan baru maslahat, kaidahnya begitu. Itu kaidah agamanya. Menolak kerusakan harus didahulukan daripada mengambil maslahat,” pesannya.

Menutup tausiahnya, kembali Wapres menekankan bahwa di setiap ujian yang diterima manusia, harus dibangun optimisme dalam menghadapinya dan dicari upaya terbaik dalam penanganannya, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang terkena musibah.

“Tugas yang dibuat pemerintah memperbesar kemaslahatan dan memperkecil, meminimalisir kerusakan-kerusakan. Kalaupun tidak bisa menghilangkan, karena di luar kemampuan pemerintah, itu diperkecil-diperkecil. Itu yang harus dipahami oleh kita semua,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, menyampaikan harapannya agar kegiatan doa dan zikir bersama yang dilaksanakan hari ini dapat menjadi pemicu spiritual untuk masyarakat dalam menghadapi ujian dari Allah secara optimis.

“Kegiatan ini merupakan salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan harapan memperoleh ketenangan batiniah, keikhlasan dan kesabaran dalam menerima bencana sebagai ujian untuk bangkit lebih baik lagi,” harap KASAD. (R/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.