Ramallah, MINA – Warga Palestina pada Rabu (20/8) sore melakukan unjuk rasa menentang langkah aneksasi ilegal Israel serta perjanjian normalisasi UEA-Israel di kota Turmus Ayya, Timur Ramallah.
Pertemuan publik besar tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, anggota Komite Eksekutif PLO, anggota Komite Sentral Fatah, dan diikuti oleh perwakilan dari Hamas dan gerakan Jihad Islam di samping Duta Besar Internasional untuk Palestina, demikian Wafa melaporkan dikutip MINA (20/8).
Dalam pidatonya, Shtayyeh menunjukkan, peserta yang datang untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap rencana Timur Tengah yang dipuji-puji Amerika Serikat, yang dijuluki kesepakatan abad ini.
Ia menilai, rencana yang dimaksudkan untuk menghilangkan masalah nasional Palestina dan mencoret masalah Yerusalem, pengungsi dan perbatasan tahun 1967.
Baca Juga: Israel Musnahkan 902 Keluarga di Gaza dan Hapus KK-nya
“Perjanjian normalisasi UEA-Israel merupakan pelanggaran mencolok dari Inisiatif Perdamaian Arab, dan berfungsi untuk melegitimasi pendudukan Israel dan mendorong Israel untuk lebih menindas Palestina, menghancurkan rumah mereka dan merebut tanah mereka,” Tegas Shtayyeh.
Pada pertemuan itu, juga menampilkan pidato dari sejumlah pemimpin internasional yang ingin mengungkapkan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina dan perwakilan dari berbagai faksi Palestina.
Hamdi Na’san mewakili Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, mengenag pernyataan mantan Presiden Nilson Mandela: “Kami tahu betul bahwa kebebasan kami tidak lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina.”
Ia menegaskan kembali komitmen penuh Afrika Selatan untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina mendukung perjuangan dalam mendapatkan kembali haknya di negara mereka.
Baca Juga: Ini Dia 8 Tentara Israel yang Tewas Disergap Hezbollah
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan keprihatinannya atas langkah tidak sah Israel untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat, menekankan bahwa langkah ini akan semakin mengguncang Timur Tengah dan memperburuk penderitaan rakyat Palestina.
Ia menegaskan, dukungan negaranya untuk Palestina terhadap prinsip solusi dua negara, serta Inisiatif Diplomatik Presiden Mahmoud Abbas dalam menyelesaikan masalah Palestina.
Pasukan Israel mengepung tempat kejadian dan menembakkan gas air mata serta granat kejut ke arah para peserta dalam upaya untuk membubarkan mereka. (T/Hju/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis ke-5 MER-C Selesai Bertugas di Jalur Gaza