Yerusalem, MINA – Komite Persatuan Wali Murid Sekolah Yerusalem mengutuk keputusan Otoritas Pendudukan Israel yang menutup Sekolah Industri Yatim Piatu Arab, sebuah sekolah kejuruan, di Yerusalem yang diduduki.
Salah seorang wali murid, sekaligus yang mengkoordinatori aksi penolakan tersebut, Ziyad Shamali seperti dikutip dari PIC, Rabu (25/1) menyatakan penolakannya terhadap keputusan pendudukan untuk menutup sekolah tersebut yang merupakan satu-satunya yang memberikan pendidikan kejuruan dalam sistem kurikulum Palestina untuk siswa di Yerusalem.
Shamali menjelaskan, keputusan pendudukan Israel menandakan kebijakan sepihaknya untuk membangun proyek pemukiman di lahan sekolah, menunjuk pada keputusan pendudukan untuk menutup sekolah pada akhir tahun ajaran 2022-2023 saat ini.
“Keputusan itu berarti bahwa siswa sekolah ini akan bergerak untuk menyelesaikan studi mereka di sekolah-sekolah Israel dan menggunakan kurikulum Israel, inilah yang kami dan semua orang Yerusalem tolak,” kata Shamali.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Patut dicatat bahwa Sekolah Industri Yatim Piatu Arab berafiliasi dengan Asosiasi Yatim Piatu Arab di Yordania dan telah diresmikan oleh mendiang Raja Yordania, Hussein bin Talal pada tahun 1965 di Beit Hanina, Yerusalem, sebagai sekolah untuk pendidikan menengah kejuruan dan teknik. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)