Pendudukan Israel Berupaya Hentikan Total UNRWA

Tentara pendudukan Israel dan lembaga keamanan Zionis berupaya untuk sepenuhnya membubarkan Badan Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA). (Photo: PIC)

Yerusalem, MINA – Surat kabar Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa tentara pendudukan Israel dan lembaga keamanan Zionis berupaya untuk sepenuhnya membubarkan Badan Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA).

Menurut surat kabar berbahasa ibrani itu, Selasa (12/3)  Pendudukan mengklaim sejumlah pegawai UNRWA ikut serta dalam operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober. Israel juga menuduh PBB melampaui batas mandat yang diberikan kepadanya (UNRWA) di Jalur Gaza, mulai dari penyediaan makanan hingga lapangan kerja ke wilayah lain.

Sementara The New York Times sebelumnya mengutip para pejabat tentara pendudukan Israel yang mengatakan, mereka tidak ingin menutup UNRWA, mengingat krisis yang semakin meningkat di Jalur Gaza. Namun, sebulan setelah laporan tersebut, pihak pendudukan berupaya untuk sepenuhnya membubarkan UNRWA.

Beberapa tentara pendudukan baru-baru ini juga bergabung dalam kampanye untuk mendiskreditkan badan tersebut.

Beberapa negara Barat menyerah pada tekanan pendudukan dan memutuskan untuk mengurangi atau menghentikan dukungan mereka terhadap UNRWA sepenuhnya, setelah adanya distorsi yang dilakukan Israel terhadap badan tersebut.

Dalam konteks perang mereka terhadap Palestina dan hak-hak mereka, otoritas pendudukan berupaya mengisolasi UNRWA dan memberikan alternatif lain, seperti Program Pangan PBB dan badan bantuan Amerika.

Sementara surat kabar Haaretz melaporkan, otoritas pendudukan memblokir rekening bank UNRWA di bank-bank Israel, diduga menggunakannya untuk mentransfer uang ke Hamas, tuduhan yang dibantah oleh badan tersebut, selain membatalkan pembebasan pajak dan biaya badan tersebut. Tujuan utamanya adalah agar tidak ada lagi nilai yang tersisa di sektor ini.

Dalam konteks yang sama, pendudukan menolak permintaan badan tersebut untuk mentransfer bantuan ke Jalur Gaza, dan juga menolak memberikan visa tinggal kepada karyawan badan tersebut.

Salah satu hal paling berbahaya yang disebutkan dalam laporan Yedioth Ahronoth adalah tentara pendudukan memutuskan untuk mendukung anggota sektor swasta di Gaza, termasuk pengusaha dan suku, untuk mendesak mereka mengatur kehidupan sipil di Jalur Gaza, bukan di Hamas. (T/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.