Tel Aviv, MINA – Mordechai Gilat, seorang waratwan senior Israel, menyerukan pengucilan dan penggulingan Perdana Menteri sayap kanan, Benjamin Netanyahu, yang dituduh melakukan banyak kasus korupsi.
Gilat, dalam sebuah artikel di surat kabar Haaretz, mengatakan, “inilah saatnya untuk memeriksa kelayakan Netanyahu, dan menerapkan pernyataan mantan penasehat hukum, Avichai Mandelblit, bahwa Netanyahu harus dikeluarkan karena ketidakmampuannya, dan urusan yudisialnya dengan tuduhan melakukan pelanggaran kriminal.”
Dia menekankan, karena ketidakmampuan Netanyahu, dia mestinya dilarang mendekati undang-undang reformasi dan dilarang mengeksploitasi pengaruhnya yang hanya akan merugikan institusi. Al Resalah melaporkan, Rabu (20/1).
“Orang-orang berhak menentukan nasibnya, dan Netanyahu tidak boleh mengambil keputusan,” lanjutnya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Menurutnya, hal itu secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi persidangannya.
Apa yang dia lakukan selama ini sudah cukup untuk mendorong hukum gelap dan untuk mengembalikannya ke ruang investigasi korupsi, imbuhnya.
“Netanyahu harus tahu bahwa tidak ada perbedaan antara dia dan penjahat Aryeh Deri, kepala partai Shas dan seorang menteri dalam pemerintahan Netanyahu saat ini, dan sebelumnya dipenjara atas tuduhan penipuan dan penyuapan. Karena perdana menteri juga terlibat,” ujarnya.
Tindakan Netanyahu membuat undang-undang hanyalah untuk menemukan jalan bagi dirinya sendiri untuk melarikan diri dari persidangannya, imbuhnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Tindakan Netanyahu berbahaya, dan inilah saatnya baginya untuk berhenti dan mengetahui bahwa dia telah melewati garis merah,” katanya.
Mordechai Gilat, sebagai wartawan senior berpengaruh di Israel menyebutkan, undang-undang yang korup dibuat agar sesuai dengan tujuan pribadi Netanyahu. Dia adalah dalang yang memegang kendali rencana untuk merusak peradilan, untuk menutupi kasus korupsinya, pejabat publik pilihannya dan pejabat pegawainya.
“Karena dia tahu bahwa hukumannya adalah pelanggaran pidana, dan itu akan membuatnya masuk penjara,” katanya.
Dia mencatat, Netanyahu telah mengintimidasi hakim Mahkamah Agung dan mendorong undang-undang untuk menghancurkan peradilan, dan mencoba merusak independensi hakim Mahkamah Agung.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mantan Jaksa Agung, Avichai Mandelblit, mendakwa Netanyahu dengan “korupsi, penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan” dalam empat kasus di mana dia diselidiki, yang dikenal di media sebagai File 1000, 2000, 3000, dan 4000.
Akhir pekan kemarin, ribuan warga Israel turun ke jalan-jalan, menuntut penguduran diri PM Netanyahu karena banyaknya kasus yang dituduhkan kepadanya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu