Kopenhagen, 27 Rabi’ul Akhir 1436/17 Februari 2015 (MINA) – Komunitas warga Yahudi di Denmark pada Senin (16/2) menolak ajakan PM Israel Benjamin Netanyahu agar pindah ke Israel.
Netanyahu mengajak warga Yahudi Denmark untuk bermigrasi ke Israel, setelah adanya serangan Sinagog di Kopenhagen, pekan lalu.
“Kami berterima kasih atas perhatian Netanyahu, tapi kami adalah Yahudi Denmark dan kami akan tetap menjadi Yahudi Denmark. Tidak ada teror yang membuat kami pergi ke Israel,” kata juru bicara Komunitas Yahudi di Denmark, Jeppe Juhl, seperti dilaporkan Dailystar, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami memahami perhatian Netanyahu terhadap nasib kami, tapi kami akan tetap tinggal di Denmark. Kalaupun ada yang pindah ke Israel, itu karena alasan lain,” ujarnya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Netanyahu akhir pekan kemarin mendesak orang-orang Yahudi Eropa untuk pindah ke Israel, menyusul tewasnya seorang pria Yahudi di luar Sinagog di Kopenhagen, dalam sebuah serangan.
“Israel adalah rumah kalian. Kami sudah mempersiapkan dan menyerukan migrasi massal warga Yahudi dari Eropa,” seru Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Helle Thorning-Schmidt juga mendesak warga Yahudi Denmark untuk tidak pindah ke Israel.
“Komunitas Yahudi telah berada di negara ini selama berabad-abad. Mereka termasuk warga Denmark, mereka adalah bagian dari masyarakat Denmark, dan kami tidak akan ada tanpa komunitas Yahudi di Denmark,” ujarnya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Menurut data Komunitas Yahudi Denmark, saat ini, sekitar 8.000 orang Yahudi tinggal di Denmark, sebagian besar dari mereka tinggal di Kopenhagen dan sebagian lainnya di kota Aarhus dan Odense.
Selama konflik Gaza pada Agustus tahun lalu, sekolah Yahudi Carolineskolen di Kopenhagen, diserang oleh kelompok anti-Yahudi. (T/P4/R11).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas