Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yakhsyallah Mansur: Tiga Syarat Menjadi Manusia Kuat

Nur Hadis - Jumat, 12 Juni 2020 - 05:40 WIB

Jumat, 12 Juni 2020 - 05:40 WIB

17 Views

Lampung Tengah, MINA – Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur meegaskan ada tiga syarat agar menjadi manusia yang kuat meskipun manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan sangat lemah.

Hal tersebut disampaikan dalam silaturahim Imaamul muslimin ke Desa Bangunrejo, Lampung Tengah, Kamis (11/6).

Syarat pertama yang menjadikan manusia menjadi kuat adalah berilmu. Sehingga tidak mudah dibohongi oleh orang-orang jahiliyah terutama orang-orang Zionis Yahudi.

Dahulu, Indonesia pernah dijajah oleh Belanda ratusan tahun dan itu terjadi karena rakyat Indonesia kekurangan ilmu tentang persenjataan atau ilmu dunia. Walaupun pada saat itu banyak ulama, masyarakat dan pemuda-pemudanya yang paham agama.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Belanda itu kalau dilihat wilayahnya kecil, penduduknya sedikit,  tapi kenapa mereka bisa menjajah Indonesia? Karena mereka memiliki Ilmu yang mumpuni dalam persenjataan dan strategi,” ujarnya.

Demikian juga dalam menghadapi persoalan dunia seperti sekarang ini, virus Corona, kita tidak dapat menyelesaikannya hanya dengan membaca Al-Qur’an saja, tetapi dibantu dengan Ilmu Kedokteran.

Dia mengungkapkan, Muslim sekarang sedang dalam keadaan lemah, karena rata-rata kurang berilmu. Jadi supaya kuat maka harus berilmu.

Syarat kedua yaitu dengan berjama’ah. Yakhsyallah menegaskan, sepintar apapun manusia, kalau berpecah belah maka lemah.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

“Bagaikan lidi, apabila hanya satu, maka akan sangat mudah dipatahkan, tetapi kalau banyak, maka akan sulit untuk dipatahkan,” katanya.

Contoh lain, yaitu jari. Jika kita hanya menggunakan satu jari tangan saja, maka tidak akan bisa dipakai untuk makan. Tetapi apabila kelima-limanya dipakai, maka akan bisa dipakai untuk makan. Itulah contoh berjamaah.

“Maka dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat 103, Allah memerintahkan kita untuk berjamaah dan jangan berpecah belah,” ungkapnya, “Sehingga ‘Talzamu Jamaatal Muslimina wa Imaamahum‘ adalah solusi atas problematika kehidupan,” lanjutnya.

Syarat yang terakhir yakni, banyak doa dan meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Karena hanya Allah lah sebaik-baik penolong, tanpa pertolongan Allah, manusia bukan apa-apa.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

“Maka dua surat terakhir dalam Al-Quran adalah surah Al-Falaq dan An-Naas, dengan maksud supaya kita banyak minta perlindungan. Karena hidup ini memang banyak yang kita hadapi termasuk ancaman kejahatan,” ujarnya. (L/R12/P2).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Rekomendasi untuk Anda