Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YPSJ Temukan Rahasia Kemajuan Pendidikan Jepang, Bisa Ditiru di Indonesia

Rudi Hendrik - Jumat, 9 November 2018 - 13:24 WIB

Jumat, 9 November 2018 - 13:24 WIB

12 Views

Rombongan Next Edu Indonesia melakukan studi banding ke sekolah TK, SD dan SMP Musashino Higashi Gakuen di Tokyo, Jepang, 4-10 November 2018. (Foto: Ichsan Thalib/YPSJ)

Tokyo, MINA – Kunjungan yang dilakukan oleh para pemimpin Yayasan Pendidikan Silaturahim Jatikarya (YPSJ) Indonesia di sekolah TK, SD dan SMP Musashino Higashi Gakuen di Tokyo, Jepang, menemukan beberapa poin penting rahasia yang bisa memajukan pendidikan di dalam negeri.

Kunjungan lembaga yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat itu dipimpin oleh Ketua YPSJ Ichsan Thalib dan Direktur Pendidikan YPSJ Munif Chatib beserta grup konsultan pendidikan Next Edu Indonesia selama sepekan sejak Ahad, 4 November hingga Sabtu (10/11).

“Jika Indonesia berani mencoba beberapa konsep dasar pendidikan di Jepang, kemungkinan pendidikan di Indonesia dapat maju pesat. Terlepas dari alasan perbedaan budaya antar kedua negara, terutama budaya disiplin,” kata Munif dalam catatannya selama kunjungan.

Menurutnya, beberapa orang mengatakan bahwa pendidikan Indonesia susah maju apalagi sampai menyamai Jepang, disebabkan budaya disiplin masyarakat Indonesia masih rendah.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Jika pendapat ini diikuti terus, pasti pendidikan Indonesia tidak akan pernah maju,” katanya.

Pakar pendidikan tersebut mencatat beberapa faktor penyebab pendidikan Jepang sangat berkualitas yang ia yakin Indonesia pun mampu melakukannya.

Pertama adalah konsep desentralisasi kurikulum. Maksudnya, setiap sekolah di Jepang mempunyai kewenangan mendesain kurikulumnya sendiri, terutama sekolah swasta. Dasar alasan yang jelas adalah setiap sekolah mempunyai visi yang berbeda-beda.

Kedua adalah kualitas guru. Saat kunjungan di sekolah inklusi TK, SD dan SMP Musashino Higashi Gakuen Tokyo, ternyata guru kelas juga harus mempunyai kemampuan mengajar dan mengasuh siswa berkebutuhan khusus (autis). Kemampuan guru yang multi tasking tersebut didapat dari universitas dan pelatihan khusus di sekolah masing-masing.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Ketiga adalah bekerja sama dengan orangtua siswa cukup intens. Selama satu tahun ajaran, pertemuan dan workshop untuk orangtua dilakulan delapan kali. Hal ini membuktikan bahwa sekolah mampu membangun sinergi dengan orangtua. Guru dan orangtua bekerja sama menyelesaikan masalah dan hambatan pendidikan anaknya. (L/RI-1/P1

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia