Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2019, Kuota Beasiswa Bidikmisi Ditingkatkan 50 Persen

Risma Tri Utami - Rabu, 2 Januari 2019 - 17:48 WIB

Rabu, 2 Januari 2019 - 17:48 WIB

8 Views ㅤ

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. (Foto: BKKP Kemenristekdikti)

Semarang, MINA – Pemerintah akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2019. Alokasi anggaran untuk pendidikan tinggi akan ditingkatkan, termasuk kuota bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.

Hal tersebut dikatakan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat memberikan Kuliah Umum “Membangun Generasi Milenial Indonesia yang Berkarakter dengan Semangat Prestasi” di Auditorium Profesor Wuryanto Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (2/1).

“Ini perintah dari Presiden, supaya kalau bisa Bidikmisi dinaikkan 50 persen. Prioritas pembangunan akan digeser dari infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia,” ungkap Nasir.

Pada 2018, kuota nasional Bidikmisi mencapai 85 ribu mahasiswa. Dengan demikian, pada tahun 2019 Pemerintah akan meningkatkan anggaran Bidikmisi agar penerimanya bisa mencapai 130 ribu mahasiswa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Dalam kesempatan ini, Menteri Nasir menyampaikan kiat berkompetisi di era Revolusi Industri 4.0 kepada mahasiswa Bidikmisi Unnes. Menteri Nasir menyampaikan mahasiswa perlu membuat visi hidup dan target yang akan dicapai paling tidak 10 tahun ke depan.

“Anda buat curriculum vitae (yang menjelaskan) 20 tahun lagi akan menjadi apa. Nanti dikawal untuk mencapai tujuan itu, saya yakin Anda pasti bisa,” ujar Nasir.

Menteri Nasir juga mengingatkan mahasiswa dan lulusan Unnes harus mulai menguasai literasi baru di era Revolusi Industri 4.0 agar memiliki daya saing tinggi, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Bagi masyarakat, beasiswa Bidikmisi telah diakui sangat bermanfaat. Beasiswa itu dinilai dapat memotong mata rantai kemiskinan karena anak-anak dari keluarga tidak mampu dapat menyelesaikan pendidikan tinggi dan mewujudkan kehidupan lebih baik.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Pada 2018 mahasiswa Unnes yang mendapatkan Program Beasiswa Bidikmisi berjumlah 1208 mahasiswa dengan total mahasiswa aktif penerima Bidikmisi berjumlah 6004 mahasiswa. Selain Bidikmisi, Pemerintah melalui Unnes juga memberikan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) kepada 1320 mahasiswa pada 2018. Unnes juga menerima mahasiswa yang mendapat Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua, Papua Barat dan wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dengan jumlah 108 mahasiswa.

Rektor Unnes Fathur Rokhman memaparkan, mahasiswa Bidikmisi di kampusnya telah menunjukkan prestasi yang gemilang. Selain prestasi akademik, mahasiswa bidikmisi banyak yang sukses menjadi pengusaha dan inovator.

“Beberapa mahasiswa bahkan mengundurkan diri dari bidikmisi karena wirausahanya berhasil. Mereka merasa tidak lagi perlu beasiswa sehingga beasiswa tersebut diberikan kepada adik kelas yang lebih membutuhkan,” kata Fathur Rokhman.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Nada Marsudi, Rektor Unnes Fathur Rokhman beserta para wakil rektor, dan para dekan di Unnes serta tamu undangan lainnya. (R/R09/P1)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK