Yogyakarta, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meninjau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk peserta penyandang disabilitas tunanetra menggunakan metode ‘screen reader’ di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Sabtu (4/5).
Menurut Menteri Nasir metode tersebut merupakan sebuah inovasi yang sangat bagus yang bisa memudahkan peserta difabel dalam mengerjakan soal. Di dalam pelaksanaannya baik peserta biasa atau pun peserta difabel sama-sama memiliki tingkat kesulitan soal yang sama.
“Tingkat kesulitan soal sama, namun ada sedikit penyesuaian peserta tunanetra. Dengan inovasi baru ini artinya peserta difabel memiliki kesempatan yang sama melalui jalur reguler hanya saja jumlah soalnya yang disesuaikan, karena bagi tunanetra membutuhkan waktu, namun tingkat intelegensi setara bahkan bisa jauh lebih baik,” kata Nasir.
Ada sekitar 70 peserta tunanetra yang mengikuti UTBK dengan metode screen reader di Indonesia. Di UNY sendiri ada 8 orang peserta tunanetra. Menteri Nasir mengungkapkan pelaksanaan UTBK dengan metode ini berjalan dengan baik.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Turut hadir meninjau pelaksanaan UTBK tersebut Ketua LTMPT Ravik Karsidi, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, para Rektor PTS dan PTN di Yogyakarta, serta tamu undangan lainnya. (R/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun