Jakarta, 25 Rabiul akhir 1437/4 Februari 2016 (MINA) – Sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Al-Quds akan diselenggarakan awal Maret tahun ini di Jakarta. Namun pembahasan negosiasi Palestina-Israel dikabarkan tidak akan masuk dalam agenda selama perhelatan.
Hal itu disampaikan Dirjen Multilateral Kemlu Hasan Kleib dalam press briefing mingguan di ruang Palapa Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis (4/2).
Namun, pembahasan bisa mungkin terjadi sejak upaya itu kembali diserukan beberapa negara akhir-akhir ini termasuk negara kuartet yang kemungkinan besar hadir pada KTT.
“Mungkin nanti kalau sampai negara kuartet hadir, yang merupakan motor penggerak negosiasi kedua pihak, akan ada pertemuan khusus mereka yang mungkin dibahas di situ, tapi Israel tidak diundang karena ini acaranya OKI,” kata Hasan.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Hasan menuturkan OKI sudah mengirimkan undangan kepada negara kuartet untuk hadir karena kegiatan ini merupakan koferensi tingkat tinggi. Meskipun kemungkinan yang hadir dari negara-negara tersebut bukan level kepala negara.
KTT mengenai Palestina dan Al-Quds ini awalnya dijadwalkan diselenggarakan di Maroko. Namun negara tersebut mengungkapkan ketidaksanggupannya. Sehingga pada akhir tahun lalu, Menlu Palestina dan Sekjen OKI meminta Indonesia menggantikan Maroko untuk menyelenggarakan sidang tinggi yang nantinya akan menghasilkan Deklarasi Jakarta itu. Pemerintah mengungkapkan kesanggupannya sebagai bukti dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, Presiden Djoko Widodo Rabu di kantor kepresidenan memimpin langsung rapat terbatas persiapan menghadapi KTT OKI ke-5 yang akan digelar di JCC Senayan Jakarta pada 6-7 Maret 2016.
KTT ini diadakan mengingat perkembangan-perkembangan terakhir yang harus diantisipasi untuk mendukung perjuangan Palestina.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konperensi pers usai rapat terbatas mengatakan, KTT yang mengundang kurang lebih 56 kepala negara/kepala pemerintahan, adalah sangat penting.
Ia memaparkan rangkaian acara KTT akan terdiri dari pertemuan Senior Officer Meeting (SOM) yang dilanjutkan dengan Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri pada 6 Maret. Kemudian, pada 7 Maret akan diselenggarakan KTT-nya itu sendiri. (L/P008/R04/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat