ACT-MRI Bekasi Asesmen dan Evakuasi Warga Sejak Jumat

Bekasi, MINA – Kepala Cabang lembaga nirlaba Aksi Cepat Tanggap () Bekasi Rizky Renanda menjelaskan, Tim ACT dan Bekasi sudah melakukan asesmen dan mengevakuasi warga sejak Jumat (19/2). Tim juga mendistribusikan bantuan pangan bersama BPBD Kota Bekasi, Ahad (21/2).

“Terutama di lokasi yang paling besar terdampak yaitu Pondok Gede Permai dan Perumahan Bumi Nasio Indah Jatiasih. Banjir di wilayah tersebut disebabkan tanggul jebol dan meluapnya Kali Bekasi. Tim juga bergerak ke Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya,” kata Rizky Sabtu (20/2), demikian keterangan yang diterima MINA.

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di wilayah Bekasi dan sekitarnya sejak Kamis (18/2) dini hari hingga Sabtu (20/2). Sebanyak 94 wilayah di Kota Bekasi terendam banjir dan lima wilayah lainnya mengalami longsor.

Rizky menjelaskan lebih lanjut, kebutuhan mendesak para korban banjir antara lain bahan pangan, makanan siap santap, air mineral, selimut, obat-obatan, air bersih, hingga matras.

“Kami mengajak sahabat dermawan untuk menyalurkan sedekah terbaiknya untuk membantu saudara yang terdampak banjir. Bantuan bisa diantarkan langsung ke Induk Posko Daerah ACT Kota Bekasi atau melalui laman Indonesia Dermawan,” ucap Rizky.

Sementara itu, salah satu warga Perumahan Bekasi Timur Regency, Erdi mengatakan, banjir di pemukimannya terjadi sejak pukul tiga dini hari.

“Cepat banget air naiknya, karena air kali meluap langsung masuk ke rumah, paling parah itu di warga saya sampai sedada airnya makanya kami dari pengurus RW langsung bergerak,” ujar Erdi yang merupakan Ketua RW 20, Perumahan Bekasi Timur Regency ketika ditemui tim ACT. Menurut catatan BPBD Kota Bekasi, sekitar 8.396 jiwa dari 2.099 KK terdampak banjir hingga Sabtu lalu.

Berdasarkan laporan Tim Tanggap Darurat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap Kota Bekasi, banjir menggenangi  42 kelurahan di 12 kecamatan di Kota Bekasi. Adapun lokasi yang paling parah di Kecamatan Jatiasih, Pondok Gede, dan Mustika Jaya.

Banjir yang merendam perumahan itu disebabkan berbagai faktor, mulai dari buruknya sistem drainase hingga jebolnya tanggul dan meluapnya Kali Bekasi, Kali Cakung, Kali Bong, serta Kali Cijambe karena datangnya air kiriman dari Cileungsi dan Cikeas.

Hingga saat ini, laporan banjir masih diterima tim Aksi Cepat Tanggap Kota Bekasi, baik melalui sambungan careline maupun via pesan langsung di akun sosial media ACT Kota Bekasi. Sebagian besar wilayah yang terendam banjir memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 1,3 meter atau setinggi dada orang dewasa.(R/R8/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)