Denpasar, MINA – Kerjasama kawasan dalam bidang pendidikan tinggi terus menerus dilakukan baik secara nasional maupun regional, salah satu program tersebut lebih dikenal dengan ASEAN International Mobility for Students (AIMS).
Kegiatan 11th Review Meeting of the AIMS Programme tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Intan Ahmad di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, Kamis (2/11).
Intan menekankan, mahasiswa yang baik tidak hanya tercermin dari nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang bagus, tetapi perlu dibekali soft skill, wawasan global, pengalaman pendidikan yang berbeda, kemampuan berbahasa, dan pengembangan jaringan pertemanan.
“Sehingga dari hal itu, nantinya akan menghasilkan individu professional yang siap bersaing di arena internasional dan kembali ke negara asal dengan pengalaman barunya,” kata Intan sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Kegiatan ini merupakan peluang bagi mahasiswa Indonesia dan mahasiswa negara sahabat di ASEAN untuk menjalin persahabatan yang lebih erat, sehingga diharapkan muncul rasa kesadaran akan globalitas dan kesadaran menghadapi tantangan regional.
Selain itu, Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani menyampaikan, pertemuan ini merupakan kegiatan lanjutan yang pernah dilaksanakan pada tahun 2016 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia (MOHE/Ministry of Higher Education).
“Pada AIMS review meeting kali ini juga diadakan pertemuan mahasiswa AIMS dan alumni AIMS. Dari pertemuan ini diharapkan adanya program baru seperti Students Joint Research,” pungkas Paristiyanti.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh beberapa negara yaitu Indonesia (sebagai tuan rumah), Brunei Darussalam, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Timor Leste serta SEAMEO RIHED (Regional Center for Higher Education Development) serta menghadirkan perwakilan dari UNESCO dan Mahidol University sebagai narasumber.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Pada akhir acara, nantinya akan dilakukan kunjungan ke beberapa tempat budaya di Bali, ini menjadi satu agenda yang cukup penting dalam mensosialisasikan keragaman budaya Indonesia. (R/R09/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru