Kairo, 10 Sya’ban 1435/8 Juni 2014 (MINA) – Presiden sementara Mesir Adly Mansour pada Ahad (8/6) secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Abdul Fattah Al-Sisi yang memenangkan pemilu setelah penggulingan presiden demokrasi pertama Mesir Muhamad Mursi setahun silam.
Dalam pelantikan ini, ratusan warga pendukung Al-Sisi memenuhi Tahrir Square untuk merayakan kemenangan tokoh yang disebut beberapa media sebagai “pemimpin kudeta” itu, karena mengumumkan penggulingan Mursi saat dirinya menjabat sebagai Menhan waktu itu, koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Dany Novery melaporkan dari Kairo.
Para pendukung Al-Sisi membawa bendera idola mereka dan meneriakkan slogan-slogan dukungan, sementara beberapa hari sebelumnya, Aliansi Nasional Anti Kudeta menyerukan aksi protes meboikot pelantikan Al-Sisi.
Keamanan Mesir disiagakan secara ketat menjelang jam pelantikan mantan petinggi militer yang memiliki hubungan baik dengan Israel ini. Pasukan tentara dan tank baja disiagakan di jalan masuk ke Tahrir. Keamanan bersenjata laras panjang terlihat berjaga-jaga di atas tank tepatnya di depan Museum Mesir.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Al-Sisi mengambil sumpah presiden di Mahkamah Konstitusi Agung (SCC) dan dihadiri presiden interim Adly Mansour, Perdana Menteri interim Ibrahim Mahlab, imam Al-Azhar Ahmad Al-Tayyib, Koptik Ortodoks Paus Tawadros II, di mana sebelumnya Mursi adalah presiden Mesir pertama yang dilantik di tempat itu.
Para pemimpin negara teluk yang mendukung Al-Sisi juga hadir dalam acara resmi tersebut, termasuk pangeran kerajaan Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz, kerajaan UEA Muhamad Bin Ziad dan Emir Kuwait Sheikh Sabah Ahmad, sedangkan Qatar yang memiliki hubungan baik dengan Mursi mengirimkan ucapan selamat melalui surat elektronik tanpa mengirimkan perwakilan, harian Mesir Ahram melaporkan.
Sedangkan Rusian mengirimkan perwakilannya Duma Sergey Naryshkin dan AS Thomas A. Shannon, yang menjabat sebagai Penasihat kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry, serta presiden Chad Afrika.
Kepada para tamu yang hadir, Al-Sisi yang mengumumkan penggulingan Mursi Juli 2013, mengungkapkan harapannya untuk “kebangkitan internal dan eksternal bagi negara” dan bersumpah untuk mendirikan sebuah “kuat, adil, negara aman”.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
“Mesir baru akan melihat ke depan untuk memberikan kontribusi dalam menerapkan keamanan dan kemerdekaan bagi wilayah kita,” kata Al-Sisi.
Sebelumnya, kemenangan Al-Sisi telah diprediksi para pengamat aktif timur tengah yang mengatakan Al-Sisi mendapat dukungan negara-negara sekutu seperti AS dan Israel untuk maju ke kursi kepresidenan, meskipun Al-Sisi sebelumnya mengatakan jika dirinya mencalonkan diri menjadi presiden maka keputusan itu akan menghancurkan cita-cita rakyat yang menginginkan revolusi dari militer.(L/K04/P03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun