Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Sisi: Tentara Mesir dan Israel Akan Kerjasama di Sinai Lawan Terorisme

sri astuti - Ahad, 6 Januari 2019 - 07:05 WIB

Ahad, 6 Januari 2019 - 07:05 WIB

17 Views

Egyptian President Abdel Fattah al-Sisi visits Egyptian soldiers deployed in Sinai, Egypt [file photo]

Kairo, MINA – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengatakan, Israel akan bekerjasama dengan Mesir dalam operasi militer untuk menghadapi terorisme di Sinai di timur Laut Mesir yang berbatasan dengan Israel.

Ia mengatakan, hubungan Mesir dengan Israel adalah yang paling dekat sekarang dibandingkan dengan pemerintahan-pemeritahan  Mesir sebelumnya di berbagai bidang, demikian MEMO melaporkan pada hari Sabtu (5/1).

Ia menjelaskan, selama empat tahun, tentara Mesir telah melakukan operasi militer di Sinai. Ia  mengklaim tujuannya adalah untuk memerangi kelompok-kelompok teroris, terutama kelompok “Provinsi Sinai” yang mengumumkan kesetiaannya kepada Daesh pada akhir 2014.

Namun, organisasi Human Rights Watch (HRW) menyebut bahwa, pertempuran di Sinai telah dirusak oleh pelanggaran pemerintah yang meluas termasuk penahanan rahasia, eksekusi di luar pengadilan, dan pengadilan militer terhadap warga sipil.

Baca Juga: Dituduh Selundupkan Senjata, Mesir: Netanyahu Bohong

Mesir Berusaha Memblokir ’60 Menit ‘Wawancara Sisi Pada topik lain, situs web CBS News mengatakan bahwa Al-Sisi telah menahan diri untuk menjawab pertanyaan tentang tanggung jawabnya atas pembubaran sit-in “Rabaa Square”. Ia hanya mengatakan, ada ribuan militan dalam aksi duduk tersebut, yang berlangsung selama lebih dari 40 hari itu.

Pada tanggal 14 Agustus 2013, pasukan Mesir dan kepolisian secara paksa membubarkan aksi dudu pro-Mohamed Morsi, presiden sipil terpilih pertama Mesir yang dikudeta Sisi. Aksi itu diadakan di alun-alun Nahda, sebelah barat ibukota Mesir, Kairo, dan Lapangan Rabaa, di sebelah timur ibukota.

Pembubaran aksi duduk itu mengakibatkan pembunuhan 632 orang, termasuk delapan polisi, menurut Dewan Nasional Hak Asasi Manusia di Mesir (NCHR), sementara organisasi hak asasi lokal dan internasional mengatakan bahwa jumlah korban mencapai 1.000. (T/Ast/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Turki Tuntut Pengusiran Kapal Perang AS yang Berlabuh di Wilayahnya

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Internasional
Palestina
Palestina
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia