Riyadh, 15 Rabi’ul Awwal 1436/6 Januari 2015 (MINA) – Pengamat di Arab Saudi mengatakan, terjadi peningkatan jumlah anak-anak muda di negeri itu yang gemar menonton serial televisi dan acara musik Korea di Internet, daripada acara utama tradisional yang diproduksi di Turki.
Yang paling populer adalah “Boys Over Flowers” dan “Sorry, I Love You”, yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab, Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kalangan pemuda Arab Saudi menontonnya dengan cara download atau streaming dari berbagai situs internet. Banyak pemuda yang juga mencoba untuk mempelajari dasar-dasar bahasa Korea.
Khaled Jalban, Konsultan Kedokteran Masyarakat dan Keluarga mengatakan, semakin populernya acara dari budaya Barat dan lainnya merupakan indikasi bahwa pemuda Arab kehilangan kontak dengan budaya mereka sendiri.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami tidak menentang pembelajaran bahasa asing, tapi kami menentang budaya Barat,” kata Jalban yang meyakini pemuda yang cenderung mengadopsi budaya asing adalah mereka yang tidak memiliki rasa percaya diri.
Dia memuji upaya beberapa organisasi untuk mempromosikan budaya lokal di kalangan anak muda, yang akan membantu mencegah mereka dari kehilangan identitas Islam dan Arab-nya.
Dia mengatakan budaya Korea, Turki dan Meksiko dapat mempengaruhi pemuda Saudi dan menciptakan sebuah penghalang antara mereka dan komunitas mereka di negara ini.
Guru Hana Al-Saidi mengatakan, banyak murid-muridnya adalah penggemar dari industri hiburan Korea.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Ada beberapa gadis yang sedang belajar menulis nama mereka dengan aksara Korea pada notebook-nya. Mereka juga saling bertukar kata-kata Korea.”
Hind Muhammad, seorang mahasiswa, mengatakan dia menyukai film Korea karena beragam dan tidak berulang-ulang. Dia juga suka lagu-lagu Korea dan mengikuti berita tentang grup-grup musik band seperti Double S.
Mahasiswa lain, Renim Al-Arawi mengatakan, sebagian besar film Korea bercerita asmara, yang menarik bagi pria dan wanita muda. Ada juga banyak yang mengikuti gaya berpakaian dan kebiasaan idola mereka.
Dia mengatakan kelompok-kelompok musik seperti T Max dan Wondergirls, populer di kalangan pelajar.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
“Banyak teman-teman saya yang menonton serial ini serta suka musik dan gaya menari mereka,” kata Al-Arawi.
Latifah Salman, seorang psikolog di Rumah Sakit Jiwa di Asir, mengatakan komunikasi modern dan teknologi informasi telah membawa pemuda Saudi ke dalam kontak dengan ide-ide terbaru dan berbeda.
“Ide-ide ini memperluas cakrawala pengetahuan, budaya dan meningkatkan gaya hidup mereka,” katanya.
Namun dia tidak percaya jika menonton film dari negara-negara lain akan mempengaruhi kepribadian dan identitas anak muda Saudi.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
“Bahkan, dalam perjalanan siswa terdapat beasiswa luar negeri, seperti dialog budaya dan pengetahuan di antara siswa kami dan orang-orang dari negara lain. Ini adalah kesempatan bagi pertukaran budaya yang akan memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan intelektual pemuda kami dalam memperkuat pembangunan sosial dan ekonomi mereka,” ujarnya. (T/P001/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)