Bandung, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Asia Afrika Smart City Summit perdana (AASCS 2015) pada malam (22/4) ini menjadi momentum bagi tamu Asia Afrika dengan bermain Angklung sekaligus menyaksikan pertunjukan tradisional Bandung dan Indonesia khususnya.
Momen ini diselenggarakan di Saung Angklung Udjo, Bandung. Selain itu, peserta juga mendapat jamuan makan malam kepada tamu Asia Afrika tersebut.
AASCS 2015 yang berlangsung pada 22-23 April di Hotel Trans Luxury Bandung ini, melirik Walikota Victoria, Seychelles, Jacqueline Moustache-Belle. Dia mengatakan, Angklung merupakan alat musik yang sangat unik.
“Saya sangat menyukai alat musik yang satu ini, sangat unik dan menarik sekali, menghasilkan bunyi yang indah,” ujar Jacqueline kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat ditemui di Saung Angklung Udjo, Selasa.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Disamping itu, mahasiswa asal Palestina yang sedang melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung yang disapa Adnan juga mengatakan Angklung alat musik yang memang banyak digemari, selain mudah dipelajari juga membuat orang senang bermain alat musik itu.
“Ini sangat menarik sekali, saya menyukai alat musik yang satu ini,” jelasnya.
Selain itu, sekitar 20.000 orang akan menunjukkan penampilan terbaiknya dalam pentas Angklung for The World.
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010. (L/P007/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung