Oleh: M. Amin Nuroni, Amir Majelis Ta’lim dan Tadrib Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberi kesehatan dan perlindungan kepada kita dalam menta’ati Allah dan Rasul-Nya.
Dengan datangnya bulan Muharram 1444 H sebagai awal tahun Hijriyah, dan salah satu bulan haram (mulia), upaya untuk meningkatkan ibadah, maka Majlis Tali’m dan Tadrib Pusat (MTTP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan poin sebagai berikut yaitu:
Pertama, agar kita memahami tentang keutamaan bulan-bulan haram dan mengisinya dengan berbagai amal kebaikan, seperti shalat berjama’ah di masjid, Memperbanyak membaca Al Qur’an dan berdzikir, Shalat Tahajud dan Banyak bersedekah.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta
Landasan Quran Surah At Taubah ayat 36
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa. (QS. At Taubah : 36).
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Kedua, agar dapat memahami keutamaan puasa Asyura. menghidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, meraih keutamaan pahala dan ganjaran dari puasa tersebut.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim) Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Bersabda Ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musapun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari).
Ketiga, agar bersungguh-sungguh melaksanakan puasa sunnah pada 9 Muharram (tasu’a) dan 10 Muharram (Asyura) dan sebagai peningkatan kualitas ibadah memasuki tahun baru Muharram 1444 H.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
“Abdullah bin Abbas Radliallahu ‘Anhuma berkata saat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa pada hari ‘Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk pergi; Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani.”
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan menikmati hari ke sembilan (Muharram).” Tahun depan pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat (HR. Muslim).
Demikian risalah ini kami sampaikan, semoga Allah memberikan pertolongan dan kemudahan dalam melaksanakanya. (A/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim