AS Setujui Penjualan Banyak Senjata ke Bahrain

Rudal antitank Raytheon buatan Amerika Serikat. (Foto: Naval Today)

Washington, MINA – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan banyak senjata militer senilai US$ 3,8 miliar ke .

Izin itu disetujui di tengah kegelisahan yang meningkat tentang potensi terjadinya pelanggaran hak asasi manusia dan masih berlangsungnya blokade negara-negara Teluk terhadap Qatar.

Kesepakatan tersebut membuat Bahrain akan membeli pesawat F-16, kapal patroli dan rudal antitank yang baru. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Bahrain telah menyepakati untuk membeli 19 jet tempur F-16V dengan biaya sebesar US$ 2,7 miliar, bersama dengan dua kapal patroli yang dipasangi tembakan mesin dan 221 rudal antitank Raytheon.

Baca Juga:  Houthi Klaim Serang 107 Kapal Sejak November

Namun, kesepakatan baru tersebut muncul saat Presiden Donald Trump memberikan kepastian kepada Bahrain bahwa hubungan kedua negara akan membaik pada awal tahun ini.

Trump akan menghadapi tentangan dari beberapa orang di Kongres yang terkejut dengan catatan hak asasi manusia Bahrain dan perannya dalam blokade Qatar.

Senator AS Bob Corker yang merupakan ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan, dia akan memblokir kesepakatan ke negara-negara Teluk.

Persetujuan Departemen Luar Negeri AS ini muncul setelah pada awal pekan ini Amnesty International melaporkan adanya penahanan dan penyiksaan aktivis di Bahrain.

Namun, Pemerintah Bahrain membantah keras laporan itu dan menggambarkan laporan itu “tidak akurat”. (T/RI-1/P1)

Baca Juga:  Protes serangan ke Gaza, Turkiye Hentikan Ekspor Impor Dengan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)                                                          

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.