Jayapura, MINA – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua sebagai momentum pembelajaran nyata arti penting persaudaraan di tengah perbedaan.
“Kita hadir dari 34 Provinsi, dari suku dan daerah yang beragam, warna kulit berbeda, agama dan bahasa yang berbeda-beda. Semuanya itu tidak menjadi pemisah dan penyekat. Perbedaan ini untuk saling mengenal dan menguatkan. Perbedaan fisik tidak menjadikan seseorang lebih unggul atas yang lain, kecuali atas ketakwaan, prestasi dan kemanfaatan yang didarmakan,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh dalam khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahim Jayapura Papua, Jumat (8/10).
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahim diikuti para atlet, official panitian PON, Ketua Umum MUI Provinsi Saiful Islam Payage, Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Toni Wanggai yang juga Ketua PWNU Papua, Pimpinan KONI Pusat Mayjend TNI Bambang Hartawan, dan dari warga sekitar serta atlet PON XX dengan protokol kesehatan yang ketat, demikian keteranganh yang diterima MINA.
Asrorun menjelaskan, PON bukan sekedar event keolahragaan semata, tetapi ini manifestasi dari sunnah yang diajarkan oleh Nabi untuk menjaga kesehatan dan mewujudkan nilai-nilai kejujuran, sportifitas, kesetaraan, dan persaudaraan.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Bagi umat Islam, PON ini adalah momentum untuk membangun kesadaran bahwa olahraga juga bagian dari tuntunan agama dalam rangka menjaga kesehatan. Dengan fisik sehat maka kita bisa lebih optimal dalam melakukan amal ibadah,” ujarnya.
Lebih lanjut Niam menjelaskan, sebagai wujud kesyukuran atas nikmat sehat yang kita peroleh, maka harus ada upaya untuk menjaga dan melestarikan kesehatan, salah satunya dengan olahraga.
“Perintah Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wasallam untuk selalu menjaga kesehatan, menjaga konsumsi secara seimbang, dan berolahraga. Beliau lari bersama istrinya Aisyah dan juga lomba ketangkasan berkuda dengan sahabatnya, serta beberapa jenis olahraga lainnya. Olahraga juga melahirkan kebugaran dan kebugaran akan menggiatkan aktifitas ibadah,” ujar akademisi yang juga Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora ini. (R/R8/R1)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)