Wina, MINA – Pemerintah koalisi sayap kanan Austria mengatakan, pihaknya tidak akan menandatangani perjanjian penting PBB tentang migrasi.
“Kami sangat kritis tentang poin-poin tertentu dari pakta migrasi,” ujar Kanselir Austria Sebastian Kurz pada konferensi pers di Wina, demikian Anadolu melaporkan yang dikutip MINA, Kamis (1/11)
Kurz berpendapat bahwa perjanjian itu tidak membuat perbedaan yang jelas antara migrasi legal dan ilegal. Ia juga khawatir bahwa perjanjian itu dapat menjadi ancaman yang merusak bagi kedaulatan Austria.
“Dengan cara ini, kami pastikan bahwa Austria akan menegaskan, siapa saja yang dapat berimigrasi ke negara kami,” tegasnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Setelah diskusi selama dua tahun, negara-negara anggota mencapai kesepakatan pada bulan Juli tentang Global Compact for Migration PBB.
Perjanjian yang tidak mengikat secara hukum, dan bertujuan untuk membuat migrasi lebih teratur serta lebih aman di seluruh dunia, akan secara resmi diadopsi bulan Desember mendatang pada konferensi internasional di Maroko. (T/ais/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)