Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir menegaskan, bahwa Aksi 212 memiliki tiga makna mulia bagi umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.
“Aksi 212 memiliki beberapa kesakralan yang harus kita pahami. Yang pertama aksi bela Islam adalah aksi menuntut keadilan untuk semua. Jangan ada lagi diskriminasi,” kata Ustaz Bachtiar saat Tabligh Akbar bertema “Arah Perjuangan Umat, Integrasi Keislaman dan Kebangsaan” di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12).
Yang kedua, kata Ustaz Bachtiar, adalah aksi bela Quran, aksi menolak penistaan terhadap semua agama, termasuk jangan menistakan Al-Quran dan tak boleh ada lagi penistaan terhadap agama yang ada di Indonesia.
“Tidak boleh ada penistaan terhadap semua agama yang ada di Indonesia apapun alasannya,” kata Ustaz Bachtiar yang juga pimpinan AQL Islamic Center itu.
Ia melanjutkan, yang ketiga adalah aksi bersatu mengawal kemurnian Pancasila dari tafsir-tafsir liberal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan membawa slogan aksi super damai, super bersih, dan beradab.
“Inilah esensi dari kesakralan Aksi 212 sesungguhnya, bukan yang lain. Mari kita bersama menjaga keutuhan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang hanya akan kuat jika masyarakat Indonesia berjuang menegakkan Pancasila yang didasari ideologi Ketuhanan Yang Maha Esa,” katanya.
Menurutnya, keseluruhan sila dari sila kedua hingga sila kelima tidak akan tegak selamanya jika masyarakat Indonesia rapuh menegakkan sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Inilah esensi tauhid umat Islam dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta. Mereka yang mengkhianati sila pertama Pancasila, maka semakin mudah pula mengkhianati keseluruhan sila-sila di Pancasila setelahnya,” katanya. (L/R06/P1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio