London, MINA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengajak para investor asing untuk masuk dan berpartisipasi membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, khusunya investor dari Inggris.
“Saya yakin investor Inggris juga memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan skala investasi di Indonesia. Kami mencatat realisasi investasi dari perusahaan Inggris selama periode Januari-Desember 2018 lalu sekitar kurang lebih USD 300 juta dan menduduki peringkat 14 dibandingkan dengan negara lain,” jelas Bambang Brodjonegoro di acara Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 di London, Inggris, Selasa(2/7).
Bambang berharap kerja sama lebih intensif selama forum tersebut agar dapat meningkatkan angka investasi secara signifikan.
Forum yang dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Rizal Sukma, dan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan dengan Indonesia Richard Graham MP tersebut, bertujuan berbagi pengalaman dan informasi mengenai peluang pembangunan infrastruktur di Indonesia serta menghimpundukungan investor potensial.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Bambang juga menjelaskan konektivitas menjadi tema utama dari pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pembangunan jalan dan kereta api serta peningkatan fasilitas pelabuhan dan bandara.
“Infrastruktur adalah kunci untuk mengatasi tantangan logistik untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan distribusi barang dan jasa yang sangat penting untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia,” lanjut Bambang.
“Kita telah membangun lebih dari 1.000 km jalan tol, memperluas 150 km rel kereta api, mengembangkan transportasi umum di kota besar. Dampak peningkatan konektivitas juga ditunjukkan dengan waktu perjalanan yang dibutuhkan setelah jalan tol Trans-Jawa dibangun,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat mengembangkan infrastruktur di Indonesia, salah satunya dengan memberikan tax holiday atau pembebasan pajak 20 tahun untuk proyek-proyek yang dianggap sebagai proyek strategis bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Selain itu, Indonesia juga membebaskan bea masuk selama empat tahun untuk keperluan produksi seperti mesin, barang, dan bahan baku yang bersumber dari dalam negeri. (T/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon