Glasgow, MINA – Presiden RI Joko Widodo mengatakan, beberapa investor besar asal Inggris siap berkomitmen tanamkan investasi sebesar USD 9,29 miliar guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi Bapak-Ibu sekalian ke Indonesia sebesar USD 9,29 miliar. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi anda,” kata Jokowi dalam pertemuan CEOs Forum di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
Dalam pertemuan yang digelar menjelang KTT perubahan iklim COP26 itu, Presiden Jokowi menekankan pembahasan pada investasi di bidang ekonomi hijau.
Presiden menggarisbawahi pada beberapa hari lalu, dirinya telah menandatangani Peraturan Presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme carbon trading ke depan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini juga meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju green economy,” ujar Presiden seperti dikutip dari Setkab.go.id.
Selain itu, di sektor energi, Indonesia membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit-pembangkit batu bara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.
Pemerintah telah mengidentifikasi ada 5,5 GW PLTU batu bara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar USD 25-30 miliar selama delapan tahun kedepan.
“Indonesia akan mengalihkan pembangkit batu bara dengan renewable energy pada tahun 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomian yang layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” tutur Presiden.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Presiden juga menjelaskan, Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik, karena kekayaan mineral kita seperti nikel, tembaga dan bauksit/alumunium. “Saat ini sudah ada USD 35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik,” tutur Presiden.
Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm, sehingga produk yang dihasilkan akan ramah lingkungan.
Mendengarkan penjelasan Presiden, para CEOs sepakat menganggap Indonesia adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi dan juga mendukung keketuaan Indonesia di G20.
“Indonesia telah menjadi destinasi yang sangat atraktif bagi (investasi asing) foreign direct investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia,” ucap salah satu dari CEO.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Para CEO yang hadir dalam kesempatan tersebut bergerak di berbagai macam industri, antara lain di bidang renewable energy, sustainable commodities dan keuangan serta infrastruktur yang berasal perusahaan-perusahaan terkemuka antara lain British Petroleum (BP), Jardine Matheson, Mars Wrigley UK, Standard Chartered, HSBC, dan Shire Oak. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng