Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNI Syariah Posisikan Diri Sebagai Hasanah Lifestyle Banking

kurnia - Jumat, 21 Oktober 2016 - 07:58 WIB

Jumat, 21 Oktober 2016 - 07:58 WIB

448 Views ㅤ

Jakarta, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, ke depannya BNI Syariah akan memposisikan diri sebagai Hasanah Lifestyle Banking, yaitu konsep Bank Syariah yang mengedepankan nilai-nilai kebaikan, sebuah gaya hidup yang sejalan dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil ’alamin.

“Kinerja BNI Syariah yang positif tentunya tidak dapat dilepaskan dari peran BNI sebagai induk perusahaan yang menghadirkan konsep BNI Financial Centre,” kata Imam dalam pemaparan hasil kinerja semester ketiga tahun 2016 di Kantor Pusat BNI Syariah Gedung Tempo Pavilion I, Jakarta, Kamis (20/10).

Ia mengatakan bahwa BNI beserta anak-anak perusahaannya, termasuk BNI Syariah, bersinergi dalam menghadirkan berbagai layanan untuk memenuhi ragam kebutuhan finansial masyarakat.

Secara khusus contoh bentuk sinergi BNI Syariah dengan BNI adalah adanya Syariah Chaneling Outlet (SCO), yang memberikan masyarakat kemudahan untuk membuka rekening dan melakukan transaksi syariah terkait Dana Pihak Ketiga (DPK) di 1.487 kantor cabang BNI. Termasuk penggunaan bersama e-channel seperti ATM, internet banking, dan Electronic Data Capture (EDC).

Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya

Pada Juni 2016 yang lalu, BNI Syariah telah meluncurkan Tapcash Hasanah sebagai salah satu pengembangan produk berbasiskan e-money.

“InsyaAllah dengan semangat hasanah dan dukungan dari berbagai pihak, BNI Syariah akan selalu memberikan yang terbaik sesuai kaidah untuk memberikan manfaat bagi stakeholders dan seluruh masyarakat,” kata Imam. (L/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS

 

 

Baca Juga: Airlangga: Tarif Impor AS ke Produk Indonesia Bisa Tembus 47 Persen

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi