Dresden, Jerman, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Polisi Jerman mengatakan, sebuah masjid dan pusat kongres internasional di Kota Dresden diserang dengan dua ledakan, tapi tidak ada yang terluka.
Pernyataan Kepolisian Dresden pada Selasa (27/9) menyebutkan, ledakan terjadi pada Senin malam. Satu bom meledak di masjid dan lainnya meledak di pusat kongres.
Kepala Kepolisian Dresden Horst Kretschmar mengatakan, meskipun tidak pihak yang mengaku bertanggung jawab, tapi mereka harus mengasumsikan bahwa ada latar belakang xenofobia. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Polisi mengatakan, mereka menemukan potongan-potongan dari alat peledak buatan di depan pusat kongres. Malam itu juga, polisi meningkatkan keamanan di depan masjid-masjid di seluruh Dresden.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Kretschmar mengatakan, polisi meyakini bahwa serangan itu ada hubungannya dengan perayaan ulang tahun reunifikasi Jerman pada 3 Oktober pada akhir pekan mendatang, Reuters melaporkan.
Pada saat ledakan pertama, imam masjid itu sedang bersama istri dan anak-anaknya, tapi mereka tidak terluka.
Dresden adalah ibukota negara bagian Saxony yang mengalami banyak serangan rasis baru-baru ini. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris