Jakarta, MINA – Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bunyan Saptomo memaparkan tiga penderitaan yang dialami bangsa Palestina dari sejak dulu hingga sekarang.
Pertama, kata Bunyan adalah perampasan tanah milik bangsa Palestina oleh kaum Yahudi.
“Dalam sejarahnya, perampasan tanah Palestina ini berlangsung setelah orang-orang keturunan Yahudi diberikan tanah tempat bernaung oleh Palestina sejak 1918 pasca genosida kaum Yahudi oleh Nazi Jerman pimpinan Hitler,” kata Bunyan Saptomo dalam keterangan yang diterima MINA, Jumat (16/8).
Menurut Duta Besar RI untuk Bulgaria (2012-2016) itu, perampasan tanah Palestina terjadi setahap demi setahap, namun yang terbesar adalah pasca Inggris menarik diri dari Palestina pada Juli 1949.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Mundurnya Inggris dari penguasaan di wilayah Palestina, dimanfaatkan orang-orang Yahudi dengan menguasai lebih dari dua pertiga kawasan bekas mandat Inggris dan penguasaan tanah itu menjadi legalisasi Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.
Kedua, lanjut Bunyan dalah penjajahan. Setelah Israel menyatakan kemerdekaan negaranya, yang berlangsung di wilayah Palestina adalah penjajahan.
“Kerakusan Israel kini memaksakan seluruh wilayah Palestina menjadi milik Israel,” ujarnya.
Yang ketiga adalah saat ini sudah memasuki genosida alias pembumihangusan etnis Arab Palestina.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Mirisnya, menurut Dubes Bunyan Saptomo, negara-negara Islam tidak mampu mengatasi kedzaliman Israel atas bangsa Palestina. Oganisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan 57 negara anggotanya, rupanya belum juga kuat mengatasi kebiadaban Israel.
Mengutip sebuah hadits riwayat Muslim, “Siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah iman yang paling lemah”, menurut Bunyan Saptomo, saat ini perjuangan dunia Islam berada di tahap mengubah kedzaliman Israel dengan lisan.
“Saya menyerukan agar OKI lebih kompak dan lebih berdaya dalam pembebasan Palestina,” pungkasnya. []
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Mi’raj News Agency (MINA)