Canberra Islamic Centre Gelar Open House

, 29 Muharram 1438/30 Oktober 2016 (MINA) – Ratusan warga di Canberra, , berkumpul pada Sabtu (29/10) di Canberra Islamic Centre (CIC) di Monash, menggelar “Hari Terbuka Nasional”, sebuah acara khusus yang dirancang untuk mendorong pemahaman lebih besar tentang Islam dan di masyarakat.

Kegiatan yang menginjak tahun ketiga ini, didirikan sebagai cara bagi masyarakat untuk memperoleh wawasan agama serta menghilangkan prasangka kesalahpahaman atau stereotip tentang Islam, demikian Canberra Times melaporkannya yang dikutip MINA.

Asosiasi Muslim Lebanon (LMA), dalam kemitraan dengan Canberra Islamic Centre (CIC), menjadi penyelenggara acara tersebut.

Presiden CIC Azra Khan mengatakan lebih dari 500 orang mengunjungi tempat itu.

Baca Juga:  Protes serangan ke Gaza, Turkiye Hentikan Ekspor Impor Dengan Israel

“Kami ingin mendorong interaksi antara masyarakat. Ini semua tentang individu yang berbicara dengan Muslim dan memperoleh pemahaman sebenarnya,” kata Azra Khan.

Mengadakan tur, sesi tanya dan jawab dengan anggota Islamic Centre serta banyak makanan dihidangkan menjadi bagian dari acara tersebut.

Sementara banyak masyarakat yang datang ke Islamic Centre tidak tahu banyak rincian tentang agama, Khan mengatakan ada lebih banyak kesamaan antara Kristen dan agama-agama lain sebagaimana pemikiran orang banyak.

Salah satu pengunjung CIC di Monash adalah Sam Ryan, yang berada di tengah-tengah masyarakat mualaf.

Dia mengatakan, kunjungannya selama hari terbuka () adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih banyak dari agama Islam serta masyarakat Muslim Canberra.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

“Ini sesuatu yang saya sudah pikirkan selama beberapa tahun dan semakin saya melakukan riset, semakin selaras dengan saya,” katanya.

Renee Jones juga menjadi salah satu peserta kunjungan ke Islamic center selama open house, dia tidak percaya stereotip yang dijajakan oleh beberapa politisi.

“Mereka sebuah komunitas yang sangat ramah dan inklusif, dengan orang-orang yang benar-benar mengutamakan kasih sayang dan keindahan yang selalu memberikan Anda sesuatu hal,” kata dia. “Mereka semua cukup ramah dan hebat untuk terlibat bersama.”

Sementara banyak yang datang ke Islamic Centre dipenuhi dengan pertanyaan tentang jihad dan mengapa wanita harus mengenakan hijab atau burqa, Khan mengatakan bahwa banyak dari mereka yang meninggalkan acara tersebut dengan membawa pemahaman yang lebih banyak.

Baca Juga:  Freedom Flotilla Siapkan Armada Tambahan untuk Kembali Berlayar Tembus Blokade Gaza

“Ini adalah hal yang kita sebagai masyarakat harus lakukan lebih, sehingga kita dapat menghilangkan stereotip dan orang-orang dapat meninggalkan (acara) menjadi lebih banyak informasi,” katanya.  (T/R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.