Bandung, 19 Muharram 1438/20 Oktober 2016 (MINA) – Untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar, Lembaga Dakwah Kreatif iHaqi mengadakan kajian khusus salat khusyuk di Bandung, Jawa Barat.
Lembaga dakwah pimpinan dai muda asal Bandung Erick Yusuf tersebut memulai kajiannya pada Kamis (20/10) di Pesantren Kreatif iHaqi.
Dalam kajian ini, Erick menggandeng Ustaz Ansufri Idrus Sambo, mubalig yang pernah diakui oleh Prabowo Subianto sebagai “guru spiritual”. Ia berlaku sebagai Instruktur Manajemen Salat Khusyuk.
“Salat yang dilakukan dengan penuh kekhusyuan, diharapkan akan mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar,” kata Erick Yusuf dalam keterangan persnya yang dikirimkan ke MINA, Kamis.
Kajian khusus itu diadakan karena menurut Erick, ibadah salat itu merupakan sebaik-baiknya amal di dalam Islam. Terlebih, salat merupakan ibadah utama yang membedakan antara seorang Muslim dengan non-Muslim.
“Karenanya, mari benahi diri secara kaffah (menyeluruh) dan pahami bagaimana cara mentransfer akhlak yang baik pada orang lain, termasuk ibadah salat kita,” ujar Erick kepada jemaah yang hadir dalam kajian.
Pada kajian awal ini, dibahas mengenai bagaimana cara menggapai khusyu dalam salat.
Ustaz Sambo mengatakan bahwa salat khusyuk itu tidak sulit.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Salat khusyuk itu mudah, akan tetapi bagi yang sungguh-sungguh, mengetahui ilmu dan caranya, lalu mau mengamalkannya secara terus menerus dan istiqomah,” kata dai kelahiran Medan, Sumatera Utara itu.
Dalam kajiannya, Sambo mengutip Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 1-2, yang terjemahannya berbunyi, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya.” (L/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah