Ramallah, MINA – Penyitaan tanah milik warga Palestina dan pembangunan permukiman ilegal yahudi oleh Otoritas Pendudukan Israel yang berkelanjutan membebani sumber daya tanah dan lingkungan di wilayah Palestina itu sendiri.
Hal tersebut diperparah dengan adanya pembuangan limbah berlebihan, pembangunan jalur jalan apartheid dan eksploitasi sumber daya alam, The Palestinian Information Center (PIC) melaporkannya dikutip MINA, Selasa (23/8).
Bukti menunjukkan, ada banyak air limbah permukiman dibuang di tanah Palestina, yang menyebabkan implikasi kesehatan dengan skala serius bagi penduduk setempat.
“Kami akan menjelaskan dampak lingkungan yang serius dari pembuangan air limbah permukiman di Tepi Barat yang diduduki,” kata Mahmoud Al-Saifi , insinyur pertanian dan Direktur Pusat Penelitian Tanah di Nablus kepada PIC.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Dampak lingkungan
Al-Saifi mengatakan, sejumlah besar air limbah mentah dibuang oleh pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, mengancam akan mencemari Akuifer Tepi Barat.
Menurutnya, Sejumlah besar air limbah adalah limbah yang tidak diolah yang mengalir ke lembah-lembah Palestina dan ke lahan pertanian.
Dia menunjukkan, ada sekitar 198 permukiman Yahudi dan 315 pos pemeriksaan dibangun secara ilegal di Tepi Barat, yang menciptakan bahaya kesehatan bagi banyak komunitas.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Air limbah dari pemukiman Yahudi yang tidak diolah tersebut, telah menghancurkan tanah desa-desa di Palestina, yang juga menyebabkan pohon-pohon zaitun kuno sering mati.
Metode Licik Israel
Sementara itu, aktivis lokal Palestina Khaled Maali mengatakan kepada PIC, otoritas pendudukan Israel menggunakan metode licik untuk menutupi pembuangan air limbah permukiman di tanah Palestina.
Beberapa instalasi pengolahan air limbah didirikan di permukiman ilegal Tepi Barat. Namun, mereka tidak cukup untuk mengolah semua limbah permukiman tersebut.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Dia menunjukkan, dampak limbah permukiman ilegal Yahudi mempengaruhi lingkungan dalam tiga cara:
Pertama, limabh ini menyebabkan perubahan serius pada struktur topografi tanah dan mencemari udara dengan sejumlah besar debu. Selain itu, limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik dibakar di udara terbuka.
Kedua, semua pohon akan mati karena pemompaan limbah ke lahan pertanian.
Ketiga, air limbah permukiman yang tidak diolah juga akan mempengaruhi Akuifer atau kualitas air layak minum di Tepi Barat
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Permukiman Yahudi membuang sekitar 40 juta meter kubik air limbah ke tanah Palestina per tahun. Diperkirakan 90 persen dari semua air limbah permukiman dibuang tanpa diolah langsung ke lembah Tepi Barat.(AK/Ara/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh