Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana USAID Dipotong, 120 Lebih Mahasiswi Afghanistan Terancam Dideportasi

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Para mahasiswi Afghanistan di Oman. (Gambar: dok. Khaama Press)

Ottawa, MINA – Lebih dari 120 perempuan Afghanistan yang sedang menempuh pendidikan di Qatar dan Oman, menghadapi potensi deportasi ke Afghanistan karena pemotongan dana dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Dilansir dari Khaama Press, para perempuan ini, yang diberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, sekarang khawatir akan keselamatan dan masa depan mereka. Pemotongan tersebut merupakan bagian dari pengurangan bantuan luar negeri AS yang lebih luas, yang telah membuat banyak mahasiswa dalam keadaan tidak pasti.

Laporan tersebut, yang disorot oleh CBC Kanada pada Kamis (20/3), menekankan potensi bencana yang menanti para perempuan Afghanistan yang dapat segera dipaksa untuk kembali ke Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Hela, seorang mahasiswi berusia 19 tahun yang kini bersekolah di Crofton House School di Vancouver, mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam terhadap teman-temannya di Qatar dan Oman. Ia menggambarkan kemungkinan kembali ke Afghanistan sebagai sesuatu yang “memilukan”, karena takut tidak hanya akan kehilangan pendidikan, tetapi juga konsekuensi yang berat bagi kehidupan mereka di bawah kekuasaan Taliban.

Baca Juga: Muslim Australia Desak Tindakan Tegas Atasi Islamofobia yang Terus Meningkat

Beasiswa USAID telah menawarkan kesempatan bagi para perempuan ini untuk belajar di universitas-universitas di negara-negara seperti Qatar dan Oman, jauh dari Afghanistan. Namun, email dari USAID pada bulan Februari mengonfirmasi bahwa beasiswa tersebut akan dihentikan pada tanggal 30 Juni 2025, dengan pengaturan yang dibuat agar para mahasiswa dapat kembali ke Afghanistan.

Pengumuman itu telah memicu kepanikan dan ketidakpastian di antara para mahasiswa, sebagaimana dilaporkan oleh CBC. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Izin Pemakaian Jilbab di Sekolah Picu Protes di Siprus Utara

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Kolom
Indonesia
Indonesia
Asia