Srinagar, MINA – Seorang pejabat tinggi keamanan India pada Sabtu (25/5) mengatakan, sebanyak 91 gerilyawan di Kashmir tewas sejak Januari tahun ini, delapan di antaranya adalah komandan dari kelompok Hizbul Mujahidin, Jaish-e-Muhammad dan Ansar Ghazwat-ul-Hind.
Pejabat yang tidak ingin namanya disebutkan itu menegaskan, strategi untuk melakukan “operasi antimilitansi sebelum fajar” di Kashmir telah bekerja dengan baik.
“Dan dengan bantuan peningkatan kecerdasan manusia, diputuskan untuk meluncurkan operasi prafajar,” katanya, demikian Greater Kashmir melaporkan.
“Kami ingin menjaga elemen kejutan bagi para militan dengan menangkap mereka pada saat mereka tidak memperkirakan kami melancarkan operasi. Dan serangan tengah malam adalah hal terbaik untuk membidik persembunyian militan,” kata pejabat yang merupakan bagian dari jaringan kontrapemberontakan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Menurutnya, 90 persen dari operasi yang dijalankan berhasil dengan bersih dan dilakukan dengan cara yang paling profesional.
“Alasan untuk melakukan operasi tengah malam adalah untuk menghindari konfrontasi dengan pemuda yang memprotes di dekat lokasi pertempuran. Di sebagian besar operasi antimilitansi, militan benar-benar tidak mengetahui tentang barikade, itu keuntungan besar bagi kami,” katanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina