Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstrasi Burkina Faso Tuntut Pasukan Prancis Keluar

Rudi Hendrik - Sabtu, 21 Januari 2023 - 22:25 WIB

Sabtu, 21 Januari 2023 - 22:25 WIB

7 Views

Protes anti-Prancis di Ibu Kota Burkina Faso, Jumat, 20 Januari 2023. (Foto: dok. Almayadeen)

Ouagadougou, MINA – Ratusan orang memadati jalan-jalan di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, untuk memprotes kehadiran militer Prancis di negara itu, menggarisbawahi sentimen anti-Prancis di negara Afrika Barat yang dilanda pemberontakan itu.

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di pusat Ouagadougou meneriakkan slogan-slogan anti-Prancis dan memegang plakat menuntut pasukan Prancis untuk “keluar”, Jumat (20/1), Press TV melaporkannya.

Beberapa pengunjuk rasa membakar bendera Prancis atau menggunakannya untuk memungut sampah.

Adama Sawadogo, salah satu pengunjuk rasa yang hadir dalam rapat umum tersebut, berkata, “Kami ingin … menunjukkan kepada Prancis bahwa kami tidak lagi membutuhkannya.”

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Hubungan antara Burkina Faso dan bekas penjajahnya, Prancis, tegang menyusul dua kudeta militer tahun lalu, sebagian dipicu oleh kegagalan pihak berwenang untuk melindungi warga sipil dari kelompok teroris di utara yang gersang.

Menurut media berita, demonstrasi tersebut sebagian besar berlangsung damai dan berakhir tanpa insiden kekerasan.

Banyak yang percaya bahwa kehadiran militer Prancis di Burkina Faso tidak meningkatkan keamanan.

Sementara itu, awal bulan ini pemerintah menuntut penggantian duta besar Prancis.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Prancis telah mengerahkan sekitar 400 pasukan militer di Burkina Faso dengan dalih memerangi kelompok bersenjata yang telah membunuh ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi, dan meningkatkan kekerasan pangan di seluruh wilayah.

Pejabat di Burkina Faso mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari lebih dari 60 wanita yang diculik oleh penyerang bersenjata pekan lalu.

Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Burkina Faso dilanda pengaruh kelompok bersenjata yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS yang telah membunuh ribuan warganya, menciptakan salah satu krisis kemanusiaan yang tumbuh paling cepat di Afrika. (T/RI-1/R1)

 

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Breaking News
Afrika
Kolom
Indonesia
Kolom
MINA Preneur