Kuala Lumpur, 21 Dzulhijjah 1436/ 5 Oktober 2015 (MINA) – Meningkatnya jumlah Muslimah berjilbab di Malaysia, membuat desainer menciptakan beragam model jilbab. Tapi, fashion gaya sederhana dengan ukuran lebih lebar mulai menjadi alternatif.
Nurul Zulkifli (33 th), Pemilik Desain Jilbab Mimpikita mulai memilih model jilbab sederhana namun tetap modis dan populer.
“Saya percaya jilbab sederhana namun modis bisa populer di Malaysia, dan punya pasar bagi pengusaha,” ujar Nurul kepada Malay Mail, Ahad (4/10).
Menurut pendiri Moslema In Style, Emy Yusliza Yahya, sekitar lima juta Muslimah Malaysia lebih memilih mengenakan jilbab sederhana.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
“Dalam database kami terdapat sekitar 500 model jilbab Muslimah,” kata Emy Yuzliza, yang menyelenggarakan Islamic Fashion Show 2015.
Desainer busana Muslimah dari Inggris, Eropa, Turki, Timur Tengah, Brunei, Mesir dan Indonesia akan berpartisipasi dalam lanjutan Moslema In Style Mode 2015 Fashion Show pada November mendatang di Kuala Lumpur.
“Karakter Muslimah Malaysia lebih simpel dan sederhana,” tambahnya.
Laporan ekonomi Dunia Islam 2014-2015 menunjukkan bahwa konsumen Muslimah secara global diperkirakan menghabiskan 484 miliar dolar AS (sekitar Rp7.ooo triliun) untuk kebutuhan pakaian Muslimah pada 2019.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Desainer lainnya Nadia Sabrina (31) mengatakan, ia merancang potongan pakaian, yang paling penting adalah harus nyaman, praktis, fleksibel dan bergaya.
“Biasanya saya membuat pola pakaian longgar dan pas, baju lengan panjang, rok panjang dan celana. Ini adalah desain yang sulit, namun sangat menarik bagi orang-orang,” ujarnya.
Memilih tren jilbab yang lebih modern, banyak wanita muda lebih menyukai blus lengan panjang dan rok panjang penuh, imbuhnya.
Malaysia memiliki populasi penduduk hampir 26 juta, sebagian besarnya 60% umat Islam. (T/hna/P4)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)