Diharapkan Peran Ilmuwan Indonesia pada Pertemuan Penerima Nobel

Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Ainun Naim mengharapkan partisipasi ilmuwan muda Indonesia saat bertemu para ilmuwan penerima Nobel pada , yang dimulai 2020 hingga 2022 sehingga memicu pertukaran ilmu.

Menurutnya, pertemuan ilmuwan yang dijembatani oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini adalah kesempatan pertama bagi Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

“Partisipasi Indonesia diharapkan dapat mendorong pertukaran ilmu lintas generasi, lintas budaya, serta lintas disiplin ilmu yang akan mendukung pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, demikian siaran tertulis yang diterima MINA, Sabtu (24/8).

Ainun sendiri mewakili Kemenristekdikti menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenristekdikti dengan dua lembaga yang bertanggung jawab menyelenggarakan Lindau Nobel Laureates Meeting di Kota Lindau (Jerman), yaitu The Council for Lindau Nobel Laureates Meeting (LNL Council) dan The Foundation Lindau Nobel Laureates Meeting (LNL Foundation) di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman pada Jumat (9/8) lalu.

Pada kesempatan yang difasilitasi oleh KBRI Berlin tersebut, Sesjen Kemenristekdikti menandatangani MoU dengan President of LNL Council Countess Bettina Bernadotte dan Member of The Board of LNL Foundation Nikolaus Turner.

Member of The Board of LNL Foundation Nikolaus Turner mengungkapkan lembaganya antusias untuk melihat kemampuan ilmuwan muda Indonesia.

“Lindau Nobel Laureate Meeting adalah kesempatan unik bagi para ilmuwan muda Indonesia untuk meningkatkan kredibilitas dan reputasi mereka,” ungkap Member of The Board of LNL Foundation Nikolaus Turner.

Penandatanganan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintahi untuk mendukung partisipasi serta peningkatan perluasan jejaring internasional para ilmuwan muda Indonesia melalui peran aktif mereka pada Lindau Nobel Laureate Meeting.

Komitmen yang disepakati untuk tiga tahun anggaran tersebut akan menjadi acuan keikutsertaan ilmuwan muda Indonesia dalam pertemuan bergengsi para penerima Nobel yang dimulai dengan pengiriman delegasi pada tahun 2020 mendatang.

LNL Meeting di tahun 2020 tersebut tercatat sebagai pertemuan yang ke-70. Para mahasiswa tingkat sarjana, master, dan doktor serta profesor muda yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, meliputi Kimia, Fisika, Psikologi, Farmasi, dan bidang lainnya dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia akan berpartisipasi pada pertemuan yang telah diagendakan pada 28 Juni – 3 Juli 2020.

Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na’im dan delegasi Kemenristekdikti turut berterima kasih atas dukungan KBRI Berlin yang telah berhasil menjembatani dan memfasilitasi pertemuan serta penandatanganan MoU dengan LNL Council dan LNL Foundation yang turut dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin Ahmad Saufi, serta para pegawai KBRI Berlin. (R/R10/RI-1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)