Dorong Literasi Keuangan, BPK Resmikan Perpustakaan Riset

Jakarta, MINA – Badan Pemeriksa Keuangan () membuat terobosan untuk mendorong peran aktif publik dalam melakukan riset tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara yaitu, dengan meresmikan Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara, yang berlokasi di lantai 1 kantor pusat BPK di Jakarta.

Peresmian dilakukan oleh Wakil Ketua BPK, Bahrullah Akbar didampingi Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im, di Auditorium Lantai 2 Gedung BPK Jakarta, Kamis (28/06).

Perpustakaan riset yang dibangun oleh BPK untuk mendukung riset tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara dengan menyediakan data, informasi, dan pengetahuan mengenai keuangan sektor publik yang terdiri atas 21.852 eksemplar buku, dengan 17.410 judul buku, serta e-book dan e-journal.

Menurut Wakil Ketua BPK, Bahrullah Akbar, kesadaran publik terhadap riset dan literasi itu penting dan perlu, sehingga dapat membantu BPK dalam memberi pemahaman tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara secara lebih cermat.

“Perpustakaan riset baru ini akan mendukung riset tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara, dengan menyediakan data, informasi dan pengetahuan mengenai keuangan sektor publik. Sementara itu perpustakaan BPK juga bekerja sama dengan Pusat Informasi dan Komunikasi BPK untuk membuka akses publik terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK sebagai bahan riset,” paparnya.

Sementara, Sekjen Kemenristekdikti Ainun Na’im menilai hadirnya Perpustakaan tersebut menjadi bagian penting untuk literasi tata kelola keuangan.

“Perpustakaan riset ini diharapkan tak hanya untuk tempat koleksi buku, belajar, maupun membaca saja, lebih dari itu peneliti dapat menciptakan karya ilmiah, mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini literasi membaca masyarakat Indonesia masih di peringkat 60, berada di bawah Thailand yang di posisi 59. Sedangkan dari minat menulis, Indonesia mencapai 12.000 tulisan per tahun, jauh dibawah India yang 60.000 dan China yang 140.000 per tahun.

“Masyarakat kita lebih banyak tertarik membaca di sosial media, boleh saja membaca di sosial media, tapi dengan konten yang bermanfaat terkait ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.

Sebagai pendukung keberadaan perpustakaan riset, sejak 2015 BPK menerbitkan jurnal tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara yang berisi tulisan hasil penelitian maupun tinjauan ilmiah terkait tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara. Jurnal tersebut dapat diakses melalui website www.jurnal.bpk.go.id secara gratis tanpa perlu registrasi. Registrasi diperlukan apabila publik ingin mengajukan (submit) artikel yang berkaitan dengan tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara. (R/R10/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.