Beirut, MINA – Dua ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Beirut Lebanon pada Selasa malam (4/8), menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai ribuan orang lainnya.
Ledakan besar itu mengguncang gedung-gedung yang jauh dan membawa ibu kota Lebanon dalam ketakutan dan kekacauan, demikian Nahar Net melaporkan.
Ledakan kedua yang memekakkan telinga mengirim bola api oranye besar ke langit, meratakan sisi pelabuhan dan mengirim gelombang kejut seperti tornado yang menggoyang kota, menghancurkan jendela yang berkilo-kilometer jauhnya.
Korban berlumuran darah tergeletak di antara puing-puing dan gedung-gedung yang terbakar di seluruh pusat kota Beirut, ketika Menteri Kesehatan Hamad Hassan melaporkan perkiraan awal korban 70 orang tewas dan 3.000 lainnya terluka.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Kerabat orang-orang yang bekerja di dalam zona ledakan berkumpul di barisan pasukan keamanan saat mereka berebut untuk mencari berita tentang orang yang mereka cintai.
“Ambulans masih mengangkat orang mati,” kata seorang prajurit itu.
Ledakan terdengar hingga Nicosia di pulau Mediterania timur Siprus, 240 kilometer (150 mil) jauhnya.
Makrouhie Yerganian, pensiunan guru sekolah berusia 70-an yang telah tinggal di dekat pelabuhan selama beberapa dekade, mengatakan itu “seperti bom atom”.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Saya sudah mengalami segalanya, tetapi tidak pernah seperti ini sebelumnya,” bahkan selama perang saudara 1975-1990 di negara itu, katanya.
“Semua bangunan di sekitar sini runtuh,” tambahnya.
Palang Merah negara itu melaporkan “ratusan orang terluka” dan menyerukan sumbangan darah yang mendesak.
Penyebab ledakan tidak segera diketahui, tetapi seorang pejabat tinggi, Kepala Keamanan Jenderal Abbas Ibrahim, mengatakan, bahan peledak yang disita telah disimpan di pelabuhan kota. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)