Bekasi, MINA – Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menyatakan keyakinannya bahwa Israel sedang menuju kehancurannya.
“Saya boleh sampaikan kabar gembira bahwa yakinlah Israel akan menuju kehancurannya,” tegas Dubes Zuhair dalam Seminar Peringatan 75 Tahun Nakba Palestina yang digelar Kamis (18/5), di Aula Munif Chatib, Sekolah Insan Mandiri Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.
Kegiatan bertajuk “Peringatan Hari Nakba, Momentum Gaungkan Dukungan atas Nestapa Bangsa Palestina Akibat Penjajahan Zionis Israel” itu diselenggarakan oleh Aqsa Working Group (AWG), sebuah lembaga kepalestinaan yang fokus pada perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan pembelaan terhadap rakyat Palestina.
Selain terhadap kehancuran Israel, Zuhair juga menyakini bahwa dengan rasa cinta tulus bangsa Indonesia, bangsa Palestina akan segera mendapatkan kemerdekaannya secara penuh.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Kami, bangsa Palestina merasakan rasa tulus yang mendalam yang diberikan oleh bangsa Indonesia,” katanya.
Terkait Nakba, Zuhair menjelaskan, peristiwa nestapa ini masih terjadi hingga saat ini, bahkan ada Nakba baru wilayah Palestina yang hanya tinggal 15 persen.
“Ada Nakba baru di daerah Huwara, yang saya tidak begitu tahu namanya dalam bahasa Inggris,” katanya.
Peristiwa Nakba juga tidak terlepas dari peran Inggris dan Prancis, sebagai pemenang Perang Dunia II melawan Turki Utsmani saat itu.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Para penjajah itu, kata Dubes Zuhair, membagi-bagi wilayah Timur Tengah ke dalam negara-negara yang mereka inginkan, termasuk Palestina dengan tujuan untuk mengeruk keuntungan.
“Kepentingan apalagi kalau bukan menguasai Timur Tengah secara keseluruhan dan mengambil serta mengeruk semua sumber daya alam yang mereka miliki ,” ujarnya.
Pada 15 Mei, setiap tahunnya rakyat Palestina memperingati hari Nakba, yang merupakan peringatan peristiwa pengusiran Bangsa Palestina di tahun 1948 oleh Zionis Israel. Hingga saat ini para pengungsi Palestina belum dapat kembali ke tanah air mereka.
Selain Dubes Palestina, hadir para narasumber lain, yakni Atallah Hanna (Uskup Agung Gereja Yerusalem), Issa Amro (Advokat & Aktifis Palestina), dr. Sarbini Abdul Murad (Ketua Presidium MER-C, Muhammad Sahrul Murajab (Fungsional Diplomat Madya di Direktorat Timur Tengah Kementerian luar Negeri RI), Dr. Abdul Muta’ali (Akademisi Dosen FIB UI), dan A. Syalabi Ichsan (Redaktur Republika).
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Acara ditutup dengan doa yang disampaikan Pembina Utama AWG Imam Yakhsyallah Mansur.
Sebelumnya, Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan AWG dalam sambutannya mengatakan, Nakbah merupakan sebuah tindakan pembersihan etnis, pengusiran secara paksa dan penjajahan terhadap rakyat dan tanah Palestina
“Hari ini kita memperingati sebuah peristiwa bersejarah kekejaman penjajah zionist Israel terhadap rakyat Palestina. Hari ini 75 tahun yang lalu, dunia mencatat dalam memorial sejarahnya bahwa sebuah gerakan zionisme internasional melakukan pembersihan etnis Palestina,” tegasnya.
“Hingga saat ini, Nakba masih terus terjadi, kita bisa saksikan sendiri, bagaimana penggusuran tanah warga Palestina, dengan membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat, pembantaian terhadap warga Palestina, baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza masih terus terjadi, sepekan yang lalu 35 warga Gaza harus meregang nyawa akibat diserang oleh zionist Yahudi,” ujar Nur Ikhwan.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Untuk itu, lanjutnya, peringatan ini menjadi penting buat kita semua yang peduli terhadap kemanusiaan, yang memiliki perhatian terhadap sejarah, khususnya Bangsa Indonesia, yang memang memiliki hubungan sejarah yang panjang dengan Bangsa Palestina.
Pengakuan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 oleh Palestina merupakan sebuah hutang sejarah yang harus diingat oleh Indonesia, pernyataan Bung Karno, presiden pertama RI, founding father Indonesia, yang secara tegas menyatakan tidak akan pernah mengakui Israel sebagai sebuah negara karena penjajahanya terhadap Palestina.
Meskipun situasi politik berubah, namun Indonesia alhamdulillah tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, dan menolak Israel sebagai sebuah negara.
“Kami mengapresiasi sikap pemerintah dalam berbagai forum internasional yang secara konsisten dan tegas mendukun Palestina dan menolak Israel. Kami juga apresiasi sikap pemerintah dan rakyat Indonesia yang menolak kedatangan timnas sepakbola U-20 Israel ke Indonesia. Konsistensi, dukungan riil, serta terobosan terobosan diplomatik yang nyata dari pemerintah Indonesia terhadap Palestina inilah yang kita tunggu dan kita harapkan ke depanya,” pungkasnya. (L/RE1/RI-1)
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Mi’raj News Agency (MINA)