Kinshasa, MINA – Sekitar 198 jiwa tewas akibat serangan wabah virus Ebola di Republik Demokratik Kongo sejak akhir Juli, kata Kementerian Kesehatan negara tersebut, Jumat (30/11).
Menurut Kementrian Kesehatan, di antara 426 kasus demam berdarah yang dilaporkan, 379 diantaranya dikonfirmasi sebagai virus Ebola. Sebanyak 37.559 orang diberi vaksin anti-Ebola sejak 8 Agustus, dilaporkan lebih dari 126 orang telah sembuh dari virus.
“Risiko merebaknya penyebaran ke provinsi lain di Republik Demokratik Kongo, serta ke negara-negara tetangga, tetap sangat tinggi,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan tertulis Kamis (29/11), seperti diberikan oleh Anadolu Agency (AA)
“Karena risiko penyebaran nasional dan regional sangat tinggi, penting bagi provinsi dan negara tetangga untuk meningkatkan kegiatan pengawasan dan kesiapsiagaan,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo yang dapat ditularkan ke manusia dari hewan liar.
Juga dapat dilaporkan, penyebarannya melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau dari faktor lain.
Ebola telah menyebabkan kekhwatiran global pada tahun 2014 ketika wabah terburuk di dunia ini dimulai di Afrika Barat, menewaskan lebih dari 11.300 orang dan menginfeksi sekitar 28.600 orang di Liberia, Guinea dan Sierra Leone. (T/S/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan