Jeddah, 1 Ramadhan 1437/6 Juni 2016 (MINA) – Khaled Almaeena, editor terkemuka Arab Saudi mengatakan bahwa petinju legendaris dunia Muhammad Ali merupakan sosok dai Muslim untuk misi kemanusiaan global.
“Ia bukan sekedar juara dunia sejati, tapi telah menjadi dai Muslim, ikon global kemanusiaan dan jembatan internasional antara budaya dan kelas,” ujar Khaled pada Al-Arabiyyah, Ahad (5/6).
Khaled menambahkan, petinju bernama asli Cassius Clay kelahiran Louisville, AS, itu memang memiliki kelas sendiri sebagai tokoh panutan dunia bagi generasi muda.
“Ya, dia adalah seorang Amerika, tapi dia milik semua orang yang bermimpi memperbaiki kehidupan mereka dengan kemerdekaan,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Ia menuturkan, semasa bertinjunya, Muhammad Ali acapkali dicemooh lawan-lawannya begitu keluar dari ring. Namun, ia tetap memberi rasa hormat untuk mereka. Baginya, hidup adalah memberi hormat atas prestasi orang lain.
Dalam pandangan kolomnis di Al-Arabiyyah, Gulf News, Asharq al-Aswat dan Arab News tersebut, Muhammad Ali adalah pribadi yang memegang teguh prinsip dalam menghadapi serangan yang mencoba menghancurkannya.
“Ia berdiri di tanah airnya dan mendukung gerakan Hak Sipil dan emansipasi umat manusia. Dia menolak pergi ke Perang Vietnam adalah tindakan heroik. Dia dituduh sebagai Anti-Amerika, tapi dengan tegas ia membantah. Ia hanya ingin menyatakan bahwa dukungannya terhadap negeranya tidak harus dengan berpartisipasi dalam perang yang hanya akan membunuh banyak orang, bahkan warga yang tidak tahu-menahu sekalipun akan perang,” paparnya mengenang pertemuannya dengan Muhammad Ali semasa hidupnya.
Menurut Khaled Almaeena, Muhammad Ali walau bergelar “Si Mulut Besar”, tapi sesungguhnya ia seorang humoris dan rendah hati.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Ambisinya adalah ingin menyatukan dunia dalam cinta, untuk membangun sebuah platform toleransi global dan perdamaian. Dia tidak memandang dalam warna kulit, agama atau ras.
“Saya selalu menyatakan bahwa di dunia ini ada dua jenis orang, yang hidup dan yang mati. Almarhum walau jasadnya teklah mati, tetapi inspirasinya masih tetap hidup dan merupakan panutan bagi generasi pelanjutnya, baik Muslim maupun lainnya.
“Muhammad Ali telah memperkaya kehidupan kita dan membawa kegembiraan bagi kita semua. Selamat beristirahat dalam damai Ali,” kenangnya. (P4/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan