Edukasi Kelompok Muda dengan ‘Kompetisi Vlog TBC’

Peluncuran ‘Kompetisi Vidio Blog (Vlog) ’. (Foto: Istimewa)

 

Jakarta, MINA – Memanfaatkan era digital dan kreativitas masyarakat, serta mengingat besarnya risiko Tuberkulosis (TBC) di Indonesia, maka inisiatif dalam bentuk Kompetisi Vidio Blog (Vlog) TBC akan diadakan dengan fokus mengedukasi kelompok pemuda produktif yang rentan menularkan penyakit ini.

Hal tersebut dikatakan Kepala Sub Direktorat Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr. Asik Surya, MPMM saat Peluncuran ‘Kompetisi Vidio Blog (Vlog) TBC’ di Jakarta, Selasa (28/11).

“Sebetulnya sudah lama kami mensosialisasikan masalah TB, tetapi dewasa ini banyak alat canggih yang dapat digunakan, yaitu salah satunya dengan menggunakan Vlog,” kata Asik.

Dengan adanya kompetisi ini, tambah Asik, fokus kita adalah menyebarluaskan informasi, mempopulerkan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang penyakit TBC khususnya kelompok pemuda produktif yang sangat rentan untuk menularkan dan tertular penyakit ini dalam aktivitas harian mereka.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes.

Sementara Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes mengatakan, sebagai negara endemik TBC, beban dan kompleksitas yang ditimbulkan sangat besar mengingat penularannya yang cepat dan pengobatan yang lama.

“Rendahnya pengetahuan terhadap TBC menyebabkan rendahnya angka penemuan kasus. Berdasarkan data yang ada, saat ini terdapat 68% atau 676.000 kasus TBS yang tidak terdeteksi dan tidak dilaporkan,” kata Wiendra.

Untuk itu, Wiendra percaya bahwa cara terbaik untuk mempercepat penanggulangan tuberkulosis di Indonesia adalah melalui kolaborasi terpadu untuk menyebarluaskan informasi tentang penyakit tuberkulosis sebagai salah satu penyakit endemik prioritas di Indonesia yang perlu dieliminasi secara strategis dan masif melalui kolaborasi berbagai pihak.

“Tuberkulosis diketahui paling banyak menyerang kelompok usia produktif, dimana potensi kehilangan produktivitas sangat besar apabila penyakit ini tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan benar. Untuk itu kami mengapresiasi inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tuberkulosis melalui ini. Harapannya akan lebih banyak kelompok pemuda produktf berpartisipasi, sehingga dapat meningkatkan jumlah penemuan kasus tuberkulosis ini,” pungkas Wiendra.

Sebagai informasi, program Kompetisi Vlog TBC adalah kompetisi yang dapat diikuti oleh masyarakat umum yang mengangkat topik seputar edukasi TBC. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan () RI yang bekerjasama dengan PT. Johnson & Johnson Indonesia.

Kompetisi berlangsung sejak 28 November 2017 hingga 28 Februari 2018 mendatang, dengan kategori peserta terbuka untuk umum, baik individu maupun kelompok, dan berusia minimal 15 tahun.

Selain dr. Asik Surya dan dr. Wiendra Waworuntu, turut hadir pada peluncuran program tersebut diantaranya President Director Johnson & Johnson Indonesia, Lakish Hatalkar; Tim Digital Johnson & Johnson Indonesia, Alberts Hendrajaya; serta  pasangan influencer muda,  Rizna Nyctagina dan Kinos. (L/R09/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)