Fahira Idris Ditetapkan sebagai Ketua Umum DAIYAH Parmusi

Jakarta, MINA – ditetapkan menjadi Ketua Umum PP (Persaudaraan Muslimin Indonesia), Selasa (17/5).

Penetapan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DKI Jakarta tersebut diumumkan oleh Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam didampingi Sekjen Parmusi Abdurrahman Syagaff dan Bendahara Umum Dewi Achyani serta puluhan Pengurus dan Lembaga Pusat Parmusi yang menghadiri penandatanganan naskah Deklarasi DAIYAH Parmusi di Parmusi Center, Markas Dakwah Parmusi di kawasan Ragunan Jakarta Selatan.

DAIYAH Parmusi, kata Usamah, merupakan satu-satunya Organisasi Otonom (Ortom) Parmusi yang dibentuk dan ditetapkan oleh PP Parmusi sesuai AD/ART Parmusi, untuk mendukung gerakan dakwah di kalangan muslimah/muslimat di seluruh Indonesia dengan manhaj dakwah Desa Madani.

Metode dakwah ilallah ini fokus terhadap empat pilar dakwah, yakni peningkatan kualitas iman dan takwa, pengembangan ekonomi keluarga, pemberdayaan sosial, dan pendidikan (baca) Al-Quran.

“Dengan demikian, setelah pelantikan nanti, DAIYAH Parmusi menjadi satu-satunya Ortom perempuan Parmusi yang sah yang dapat membawa nama Parmusi, sebagai organisasi induk,” ujar Usamah.

“Kami akan segera mendaftarkan ke Kemendagri, Kemenkumham, Kemenag dan MUI,” tambahnya.

Usamah mengungkapkan, dari rekam jejak, pengetahuan, kemandirian ekonomi, relationship dan garis keturunan, Fahira Idris yang merupakan cucu Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Hasan Basri serta puteri pengusaha nasional Fahmi Idris, adalah aktivis pergerakan Islam yang tepat untuk menggerakkan dakwah ilallah secara nasional yang menjadi cita-cita perjuangan Parmusi.

Sejak Parmusi membangun paradigma baru dalam tujuh tahun terakhir dari political oriented menjadi dakwah oriented, Parmusi membagi tiga kategori dai. Pertama, Dai Pembina yang mengarahkan konten dakwah secara syariah yang berhimpun dalam Majelis Syariah dan Lembaga Dakwah Parmusi (LDP), baik di pusat maupun daerah.

Kedua, Dai Pengelola yakni para pimpinan organisasi di tingkat pusat dan daerah yang berperan sebagai manajer dakwah untuk menggerakkan dakwah secara struktural;

Dan ketiga, Dai Pelaksana yang merupakan ujung tombak dai yang bergerak di masyarakat untuk melaksanakan dakwah ilallah di lapangan sampai tingkat desa.

Pada September 2018 lalu, Parmusi menggelar Jambore Nasional Dai Parmusi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Jawa Barat yang diikuti lebih dari 5.000 dai dari seluruh daerah. Kegiatan tersebut rencananya akan digelar kembali dalam Jambore Nasional Dai Desa Madani pada September tahun 2023 di tempat yang sama.

“Insya Allah, dengan adanya Ortom DAIYAH Parmusi, maka dalam Jambore Nasional mendatang semakin banyak daiyah Parmusi yang berkualitas untuk hadir dalam jambore,” ujar Usamah.

Ia meyakini, di bawah kepemimpinan Fahira Idris, DAIYAH Parmusi akan solid dan fokus berdakwah sesuai dengan garis kebijakan PP Parmusi sebagai induk organisasi.

Sementara Sekjen Parmusi Abdurrahman Syagaff menjelaskan, pelantikan PP DAIYAH Parmusi akan digelar pada Ahad (29/5) pagi di Jakarta, bersamaan dengan pelaksanaan Mukernas II yang akan berlangsung 26 sampai 29 Mei 2022.

“Saat itu akan diumumkan susunan personalia PP DAIYAH Parmusi,” imbuh Sekjen.

Sebelumnya, PP Parmusi juga akan melakukan penyegaran susunan personalia Pengurus Harian Pusat dan Lembaga agar derap langkah ormas dakwah ini semakin solid dan efektif.

Ia menambahkan, dalam acara tersebut, akan dilantik pula para Ketua Pimpinan Wilayah DAIYAH Parmusi yang akan didatangkan dari seluruh propinsi.

Karena itu, ia berharap, seluruh aktivis pergerakan perempuan serta DAIYAH Parmusi di berbagai daerah nantinya segera melapor dan bergabung dalam Ortom DAIYAH Parmusi agar dapat mengikuti Jambore Nasional, yang memiliki peluang menunaikan ibadah umrah bagi para pemenang jambore. (L/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.