Washington, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Direktur FBI James Comey mengatakan, pelaku penembakan di klub malam komunitas gay di Orlando adalah pendukung dua kelompok bersenjata yang saling berseteru, yaitu Islamic State (ISIS) dan Nusra Front (Al-Qaeda).
Seorang pria Amerika bernama Omar Mateen (29) telah melakukan penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 49 orang pada Ahad malam lalu.
Comey mengatakan pada Senin (13/6), tersangka tidak hanya berjanji setia kepada ISIS, tapi juga menyatakan solidaritasnya kepada Tsarnaev bersaudara, terduga pelaku bom Marathon Boston yang meninggal atas nama Nusra Front, afiliasi Al-Qaeda di Suriah.
Dia menambahkan, Mateen juga menyatakan dukungannya kepada Hizbullah, kelompok militan berpaham Syiah yang menjadi seteru ISIS dan Al-Qaeda, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: 213 Wartawan Palestina Gugur di Gaza, MAPIM Serukan Media Malaysia Bangkit
Peristiwa itu adalah yang terburuk dalam sejarah penembakan massal di AS.
Pelaku penembakan sengaja menelepon 911 selama serangannya di klub malam Pulse untuk mengungkapkan kesetiaannya kepada ISIS.
Tapi Comey meyakini, Mateen memiliki “tanda-tanda kuat dari radikalisasi”.
FBI telah menyelidiki Omar Mateen selama 10 bulan sejak Mei 2013 setelah ia dilaporkan memberikan komentar yang mendukung “teroris”.
Baca Juga: AS Keluarkan Travel Warning untuk Warganya ke Indonesia
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) pada Senin mengatakan, tidak ada bukti bahwa penembak massa di Orlando “diarahkan secara eksternal” oleh kelompok ISIS.
“Tampaknya penembak terinspirasi oleh berbagai informasi ekstremis yang disebarluaskan melalui internet,” kata Barack Obama pada awal pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: India Klaim Berhasil Gagalkan Serangan Balasan Pakistan