Felix Siauw: Perbedaan Pendapat Bukan Berarti Permusuhan

Jakarta, 10 Sya’ban 1438/ 7 Mei 2017 (MINA) – Pendakwah, muallaf dan sekaligus Penulis Buku, Felix Yanwar Siauw mengatakan, jangan karena membuat permusuhan antar sesama Muslim.

“Contohnya masalah dalam gerakan sholat yang menimbulkan banyak perbedaan,” katanya dalam acara bedah buku “Bersamamu di Jalan Dakwah Berliku” di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Ahad (7/5).

Tambahnya, jangan cuma masalah perbedaan kecil sesama umat Islam terpecah belah, padahal yang dimaksud dengan Islam itu sendiri harus memiliki sifat ramah, damai, dan tentram.

Seperti pepatah mengatakan, kehilangan tanah tidak sama dengan kehilangan .

Ia mengatakan, jika kita memecah negeri berarti sama saja dengan memecah dunia. Islam membuat kita menjadi lembut serta memahami orang lebih mengerti satu sama lain.

“Dalam hal lain, ketika orang beraqidah islam maka harus mempertahankan aqidah mereka karena bagaimanapun aqidah Islam memiliki rasa cinta dan cinta memiliki banyak tempat,” tegasnya.

Tutupnya, mempertahankan aqidah berarti membangun ukhuwah. Hal itu akan dapat menjalin rasa sayang sesama muslim dimanapun berada, bukan malah berpecah belah.

lahir di Palembang, 31 Januari 1984 adalah seorang ustadz etnis Tionghoa-Indonesia. Ia menjadi seorang mualaf semenjak masa kuliah dan bertemu seorang aktivis gerakan Islam.

Felix Siauw lahir dan tumbuh di lingkungan non-muslim. Ia mulai mengenal Islam pada tahun 2002, saat masih berkuliah di Institut Pertanian Bogor semester 3. Felix Siauw menikah pada tahun 2006 dan saat ini telah memiliki empat orang anak, yaitu Alila Shaffiya Asy-Syarifah (2008), Shifr Muhammad Al-Fatih 1453 (2010), Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453 (2011), dan Aia Shaffiya Asy-Syarifah (2013).

Buku-buku karya Felix Siauw banyak mengangkat topik tentang pemuda. Karyanya antara lain:

“Beyond The Inspiration, Muhammad Al-Fatih 1453, How To Master Your Habits, Udah Putusin Aja, Yuk Berhijab, The Chronicles of Ghazi: Rise Of The Ottomans dan lainnya.(L/R12/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)