Cibubur, Bekasi, MINA – Narasumber dalam program acara Tamu Kita yang ditayangkan melalui akun Youtube Rasil TV Widi Firdiansyah mengatakan, dalam pembuatan robot itu seperti Logical Thinking, jadi bagaimana berfikir logis, sekuensial,learning by making, sambil membuat, kita menentukan apa yang ingin dirancang.
“Robot itu, benda yang dibuat sesuai kebutuhan kita, bisa disuruh, jadi dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti robot pengantar makanan, robot yang dapat mematikan remot, robot asisten bagi penderita covid-19, masih banyak lagi, tergantung dari program yang dibuatnya,” terang Firdiansyah, Rabu (9/12).
Pengajar Pembuatan Robot itu, melanjutkan, ia telah mengajar 100 sekolah Islam di wilayah Jabodetabek, mulai dari tingkat SD,SMP sampai SMA.
“Dulu kalo mau belajar buat robot itu biayanya mahal, sekarang melalui sekolah-sekolah Islam ini kita bisa meningkatkan kreativitas dalam pembuatan robot, dan melalui kompetisi-kompetisi, bisa menunjukkan di dunia Internasional bahwa kami bisa melakukan hal itu,” ujar Firdiansyah.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Untuk biaya pembuatan robot itu sendiri, tergantung pada kebutuhan kita, terhadap fungsi apa yang nanti dijalankan,” katanya.
Firdiansyah menilai, ekstansi dari robot, untuk meningkatkan produktivitas manusia, namun sebenarnya robot tidak dapat menggantikan fungsi utama manusia.
Seperti, menciptakan suatu ide ada di manusia, kreativitas juga ada di manusia, dan robot tidak memiliki hal itu. (L/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia