FOA Inggris Kampayekan Boikot Kurma Israel

London, MINA –  Shamiul Joarder dari Friends of Al-Aqsa (FOA) yang berbasis di Inggris kampanyekan agar Muslim di seluruh Eropa memboikot kurma Israel saat Ramadhan.

Imbauan itu untuk memastikan bahwa para Muslim di Eropa tidak membeli dan berbuka puasa dengan rasa apartheid saat Ramadhan.

“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadhan ini, komunitas Muslim dapat mengirim pesan yang jelas dan kuat untuk mengecam pendudukan ilegal Israel dan apartheid di Palestina,” kata Joarder saat meluncurkan kampanye, demikian laporan Arab News, Rabu (15/3) yang diterima MINA.

Israel adalah produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, dengan 50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa, kata FOA dalam sebuah pernyataan. Kurma ini kemudian dijual di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua.

FOA menambahkan bahwa 50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa. Negara-negara seperti Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Italia mengimpor buah kering dalam jumlah besar. Pada 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar £7,5 juta (US$ 8,9 juta).

Sepanjang tahun ini, Israel telah membunuh setidaknya 62 warga Palestina termasuk 13 anak-anak, setara dengan satu anak setiap lima hari.

“Pemerintah Israel meningkatkan penghancuran rumah pada tingkat yang mengkhawatirkan dan telah berjanji untuk memperluas pemukiman ilegal pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.

FOA menekankan bahwa organisasi hak asasi manusia internasional terkemuka, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, “telah mengatakan bahwa Israel melakukan kejahatan apartheid, tetapi negara-negara Eropa gagal menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan menegakkan hukum internasional.”

“Saatnya memperbaharui komitmen kami terhadap BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) Ramadhan ini. Kita harus ingat bahwa sebagai komunitas kita kuat – kita dapat membuat suara kita didengar melalui tindakan sederhana mengembalikan kurma Israel ke rak,” kata Joarder.

Dia menambahkan, “Yang perlu kita lakukan hanyalah #CheckTheLabel dan tidak membeli kurma dari apartheid Israel.”

Hari aksi untuk mendorong umat Islam untuk “memeriksa label” telah diumumkan di masjid-masjid Inggris pada 17 Maret, Jumat terakhir sebelum Ramadan. Juga akan ada gerakan kesadaran online pada akhir pekan terakhir sebelum bulan suci. (T/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.